Demi Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Kementan Genjot Produksi Jagung di Kebun Kelapa


AGRICOM, MANADO – Provinsi Sulawesi Utara memiliki tanaman kelapa seluas 276 ribu Ha, dari luasan ini 1,566 ha, merupakan perkebunan Negara, perkebunan rakyat 264,953 ha dan 8.651 ha perkebunan besar swasta. Tahun 2023 Provinsi Sulawesi Utara mendapat target alokasi dalam mendukung program penanaman jagung secara monokultur dan integrasi antara komoditas perkebunan dengan tanaman pangan seluas 34.000 Ha.

Sedangkan di tahun 2024 ditargetkan seluas 110.000 ha. Pada tahun 2023 Kota Manado penanaman jagung seluas 665 ha yang tersebar di 11 kecamatan.

Kementerian Pertanian (Kementan) dorong percepatan tanam guna tingkatkan produksi padi dan jagung. Demi mendukung ketahanan pangan nasional, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan melakukan pencanangan penanaman jagung secara integrasi antara komoditas perkebunan dengan tanaman pangan, Sabtu (18/11) di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara.

Baca juga : Program Kesatria: Kementan Optimalkan Produksi Jagung Nasional Dilahan Kelapa Sawit

 Penanaman jagung secara integrasi pada kebun kelapa di Kelurahan Bengkol, Kecamatan Mapanget, Kota Manado ini sebagai upaya optimalisasi lahan kelapa untuk meningkatkan produksi jagung nasional. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian untuk meningkatkan produksi berbagai komoditas strategis.

Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengatakan, langkah ini salah satu upaya strategis dan solusi tepat guna demi mendukung program Kementerian Pertanian khususnya percepatan masa tanam dan guna mewujudkan kemandirian pangan nasional. Melalui upaya ini juga bisa memperkuat sinergitas antara komoditas tanaman perkebunan dengan tanaman pangan di Manado. Dampak positif dengan adanya integrasi kelapa dengan jagung ini dapat lebih efisiensi pemanfaatan lahan usaha tani, produktivitas bisa lebih meningkat, pendapatan pekebun lebih meningkat, serta meningkatkan lapangan kerja.

“Kementerian Pertanian memberikan aprisiasi atas dukungan dari jajaran pemerintah Kota Manado serta pemerintah Provinsi Sulawesi Utara pada kegiatan pencanangan penanaman jagung antara komoditas perkebunan dan tanaman pangan. Harapan kami, kerjasama dan kolaborasi terus ditingkatkan untuk sukseskan UPSUS Padi jagung di Sulawesi Utara,” harap Andi Nur dikutip Agricom.id dari laman Kementan.

Baca juga : Kementan Optimalkan Masa Tanam Untuk Percepatan Pengembangan Industri Hilirisasi Perkebunan

Sementara itu, Direktur Tanaman Semusim dan Tahunan, M Rizal Ismail mengatakan, saat ini stok pangan secara nasional terutama beras masih sangat terbatas, sehingga untuk menjaga ketersediaan dan neraca bahan pangan, komoditas padi dan jagung harus dipenuhi melalui impor, hal ini merupakan dampak elnino dan perang geopolitik yang berpengaruh terhadap ketersedian pangan dunia, sehingga dampaknya juga dirasakan oleh Indonesia, sehingga perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk meningkatkan produksi pangan secara cepat dan tepat.

“Demi mendukung program penanaman jagung secara monokultur maupun integrasi antara komoditas perkebunan dengan tanaman pangan, maka Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementarian Pertanian selaku Pj UPSUS Padi dan Jagung Provinsi Sulawesi Utara, berkolaborasi dengan pemerintah daerah beserta Muspida antara TNI dan POLRI dan stakeholder terkait lainnya,” kata Rizal. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP