Musim Mas Perkenalkan Empat Bibit Seri GS dengan Tingkat Rendemen 30 Persen


AGRICOM, JAKARTA – Salah satu perusahaan  kelapa sawit terintegrasi terbesar di dunia, Musim  Mas  Group turut  berpartisipasi  dalam  Perkebunan  Indonesia  Expo (BUNEX) ke-3, yang digelar Direktorat Jendral Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan) di ICE BSD City Tangerang pada 12-14 September 2024 lalu.

Pada gelaran yang mengusung tema “Pembangunan Perkebunan Berkelanjutan untuk Ketahanan Pangan dan Energi Menuju Indonesia  Emas 2045” ini, Musim Mas memperkenalkan empat varietas baru Seri GS yang dapat  meningkatkan produktivitas Tandan Buah Segar (TBS) dengan tingkat rendemen minyak hingga 30%.

Menurut Director of Strategy & Planning di Musim Mas Group TK Lim menjelaskan, “Musim Mas memiliki komitmen  yang kuat terhadap  industri  kelapa  sawit  yang berkelanjutan,  dan kami memahami bahwa bibit sawit unggul menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan  produksi sawit nasional. Karena itu, sejak tahun 2010 tim Genetic Research Centre kami telah melakukan riset dan memberikan terobosan baru dalam pemuliaan benih kelapa sawit,” ujar TK Lim, dikutip dari keterangan yang diterima Agricom.id.

BACA JUGA : Menteri Lingkungan Hidup Tinjau Langsung Teknologi Penangkap Metana di Pabrik Kelapa Sawit PT Musim Mas

Riset yang dilakukan  di salah satu perkebunan  Musim Mas di Riau ini menginisiasi  Accelerated Breeding  Program,  atau  pembiakan  yang  dipercepat  tanpa  mengurangi  prosedur  yang  ketat . Sehingga, dalam jangka waktu dua belas tahun atau empat tahun lebih cepat dari prosedur riset pada umumnya,  Musim Mas telah menghasilkan  empat varietas unggul, yaitu DxP Musim Mas GS1 (persilangan  induk Dura Deli dan Pisifera  Ekona),  DxP Musim Mas GS2 (persilangan  induk Dura Deli dan Pisifera  Dami Composite),  DxP Musim  Mas GS3 (persilangan  induk Dura Angola dan Pisifera  Dami  Composite),  dan  DxP Musim  Mas GS4 (persilangan  induk  Dura  Angola  dan Pisifera Ekona).

Keempat varietas tersebut telah diuji di beberapa lokasi di Indonesia yang memiliki kondisi tanah dan curah hujan yang berbeda, dengan hasil yang memuaskan dan dapat meningkatkan produktivitas TBS, serta waktu produksi yang lebih cepat yaitu pada usia tanam 25 bulan dimana pada  umumnya  adalah  selama  30  bulan.  Pada  panen  di  tahun  ke-5,  keempat  varietas  ini berpotensi mencapai TBS antara 32-34 ton/ha/tahun dan hasil minyak CPO 9 hingga 10 ton/ha/tahun.

Penelitian varietas baru ini menjadi salah satu perwujudan Pilar Kebijakan Keberlanjutan  Musim Mas  untuk  menjadi  pelopor  inovasi  dalam  praktik  berkelanjutan.   Produktifitas   perkebunan Musim Mas sendiri telah melampaui rata-rata CPO industri sawit di Indonesia sebesar 40%.

“Selain sebagai komitmen keberlanjutan perusahaan kami, penelitian ini juga merupakan dukungan untuk Pembangunan Perkebunan Berkelanjutan untuk Ketahanan Pangan dan Energi Menuju Indonesia Emas 2045 yang dicanangkan pemerintah” tutup TK Lim. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP