Agricom.id, PALEMBANG - Kepala P2HP Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan, Rudi Arpian, mengungkapkan aren merupakan salah satu komoditi perkebunan yang belum begitu menarik bagi petani untuk dibudidayakan di Provinsi Sumatera Selatan. Para petani perkebunan lebih familiar dengan tanaman karet, kelapa sawit, kopi di dataran tinggi dan kelapa di wilayah pasang surut Banyuasin .
Padahal merujuk Data Statistik Angka Tetap 2018 Perkebunan Prov Sumsel, luas lahan tanaman Aren (Arenga pinata) di Sumsel telah mencapai 1.095 Ha, dengan produksi 297 ton gula merah.
Dimana terdapat 5 Kabupaten ter Luas tanaman Aren diantaranya, OKU Selatan luas 470 Ha produksi 155 ton gula merah, Muratara luas 228 Ha priduksi 36 ton gula merah. Lantas, Ogan Ilir luas 94 Ha produksi 37 ton gula merah, Muara Enim luas 92 Ha produksi 3 ton gula merah, OKI luas 90 Ha produksi 39 ton gula merah
Lebih lanjut kata Rudi, kabupaten yang memiliki luas areal tanaman Aren terluas ialah Muratara dan Muara Enim, namun hasil gula merahnya justru sedikit. “Potensi ini bisa digerakkan dengan memproduksi gula merah skala rumahan karena untuk kota Palembang saja gula merah masih didatangkan dari kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu dan Lampung Timur untuk kebutuhan cuko atau kuah pempek, belum lagi potensi pasar luar negeri seperti di Eropa, kebiasaan minum kopi tifak lagi pakai gula pasir, tapi gula merah. Makanya Gubernur mendorong petani utk mengembangkan tanaman aren sbg tambahan pendapatan bagi petani,” katanya belum lama ini dikutip Agricom.id.
Sekadar informasi Tan Aren tidak membutuhkan kondisi tanah yang khusus, lantaran dapat tumbuh pada tanah-tanah liat, berlumur dan berpasir, dan perlu diperhatikan pohon Aren tidak tahan pada tanah yang memiliki kadar asamnya tinggi. “Aren aslinya adalah tumbuhan rawa, sama seperti pohon kelapa sawit, pohon rumbia atau sagu. Pohon nipah dan lainnya sesama suku pinang pinangan,” katanya.
Pohon aren juga sapat berfungsi juga sebagai pohon konservasi dengan perakaran yang dangkal dan melebar sangat baik mencegah erosi tanah. “Seluruh bagian pohon aren dapat dimanfatkan mulai dari akar. Batang, daun, bunga dan buah,” tandas Rudi. (A2)