Kendati Terancam El Nino, Ekspor Bawang Merah Tetap Berlangsung

Kendati Terancam El Nino, Ekspor Bawang Merah Tetap Berlangsung
Dok. Humas Ditjenbun

10 August 2023 , 14:15 WIB

AGRICOM, BREBES - (9/8) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah meluncurkan ekspor bawang merah sebanyak 96 ton, setara dengan 4 kontainer, menuju Thailand. Nilai transaksi ekspor ini diperkirakan mencapai $232.000 US atau sekitar Rp 3,4 miliar. Jumlah volume dan nilai ini merupakan bagian dari total komitmen ekspor sebanyak 3360 ton atau 120 kontainer dengan nilai transaksi mencapai Rp 117 miliar, yang melibatkan dua eksportir, yaitu CV Sudah Ada dan CV Deli Lestari Jaya.

Mengomentari situasi saat ini, Mentan SYL menyatakan, meskipun kita tengah menghadapi ancaman El Nino, kami berkomitmen untuk mengatasinya. Bahkan, beberapa lokasi sentra produksi bawang merah di berbagai wilayah Indonesia diprediksi akan menghasilkan produksi yang melimpah dalam bulan ini.

“El Nino bukanlah hal yang harus kita takuti. Yang harus kita lakukan adalah mengambil langkah-langkah mitigasi. Meskipun El Nino datang, kita tetap akan terus melakukan penanaman," Ujar Mentan SYL, dikutip Agricom.id.

Dirinya mengatakan, melalui kegiatan ekspor hari ini, pemerintah ingin menyampaikan pesan bahwa negara selalu hadir untuk menjaga agar harga di tingkat petani harus tetap menguntungkan.

"Perintah Presiden Jokowi agar seluruh kementerian terkait akan saling berkoordinasi. Dengan begitu, petani bisa tetap semangat berproduksi dan negara pun masih mampu mendulang devisa untuk kepentingan pembangunan yang lebih luas," papar SYL.

Baca juga : Mentan SYL Meluncurkan Ekspor Bawang Merah Ke Thailand

Lebih lanjut SYL menyebut, pemerintahan di bawah Presiden Jokowi mampu menjaga inflasi nasional tetap terkendali. Inflasi nasional bulan Januari hingga Juli 2023 terus menunjukkan tren menurun. Bulan Juli 2023 ini inflasi nasional bahkan mampu dijaga di angka 3,08%, angka terendah yang dicapai pada tahun 2023 ini.

Mendampingi, Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto mengutip data BPS, di mana rentang tahun 2019 hingga 2022 produksi bawang merah rata-rata mampu mencapai 2,1 juta ton setara konde basah atau sekitar 1,4 juta ton setara rogol kering siap dikonsumsi. Luas tanam nasional rata-rata 182 ribu hektar dengan produktivitas di kisaran 10 ton per hektar. Sementara kebutuhan nasional ditaksir sekitar 1,2 juta ton setahun.

"Secara agregat nasional, produksi nasional sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Bahkan, pada bulan-bulan tertentu seperti Agustus dan September, kita mampu melakukan ekspor ke berbagai negara seperti Thailand, Singapura, Malaysia dan Vietnam. Pada bulan-bulan inilah masa yang dapat kita manfaatkan untuk melalukan ekspor," ujar Prihasto.

Lebih lanjut dirinya menyebut pada 2015 lalu Indonesia masih mengimpor bawang merah total sebanyak 17.428 ton dengan nilai $5,4 juta US.

"Namun sejak tahun 2016 hingga sekarang, Alhamdulillah kita tidak pernah impor bawang merah konsumsi, seluruhnya bisa kita penuhi dari produksi dalam negeri," paparnya.

Baca juga : Jadi Faktor Krusial Pertanian, Mentan SYL : Permudah Akses Pupuk Untuk Petani

Prihasto menyebut bahwa Direktorat Jenderal Hortikultura telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga produksi dan pasokan komoditas strategis cabai dan bawang merah nasional di tengah ancaman dan tantangan El Nino.

"Beberapa strategi tersebut di antaranya pengembangan pada wilayah defisit untuk bawang merah seluas 1.300 ha dan cabai seluas 1.300 ha, fasilitasi Nurseri untuk menghasilkan semaian/seedling bawang merah biji/TSS dan cabai sebanyak 80 juta benih di 33 propinsi, pengembangan UMKM Hortikultura sebanyak 178 unit serta pembangunan klinik OPT sebanyak 256 unit," terang Prihasto.

Hingga saat ini, Kabupaten Brebes tetap kukuh sebagai pusat produksi bawang merah terbesar di seluruh negeri. Pada tahun 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa produksi bawang merah di Brebes mencapai 383.680 ton dengan luas panen mencapai 32.509 hektar, menyumbangkan sekitar 20% dari total produksi bawang merah nasional. Meskipun sentra-sentra baru telah muncul di berbagai penjuru Indonesia, seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, Sulawesi Selatan, Bali, NTB, NTT, Maluku, dan Papua, Kabupaten Brebes masih mempertahankan posisinya sebagai sentra terbesar dan terluas.

"Dengan luas lahan tanam mencapai 34 ribu hektar, kami memproyeksikan produktivitas bawang merah mencapai 388 ribu ton, yang mengalami peningkatan dari tahun 2022. Kami merasa bangga bahwa meskipun menghadapi fenomena El Nino, kami tetap mampu melakukan ekspor bawang merah mulai dari Juli hingga November mendatang," tambah PJ Bupati Brebes, Urip Sihabuddin, yang juga hadir dalam acara tersebut." (T4)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP