Pimpin Apel Siaga Alsintan di Jatim, Mentan Tekankan Pompanisasi Solusi Cepat Hadapi El Nino

Pimpin Apel Siaga Alsintan di Jatim, Mentan Tekankan Pompanisasi Solusi Cepat Hadapi El Nino
Agricom.id

19 April 2024 , 13:16 WIB

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, memimpin Apel Siaga Alat Mesin Pertanian (Alsintan) Provinsi Jawa Timur pada Kamis (18/04). Foto: Istimewa

 

AGRICOM, SURABAYA – Kementerian Pertanian telah mengalokasikan 3700 unit pompa air yang akan didistribusikan ke 21 Kabupaten dan Kota di Jawa Timur. Bantuan ini senilai Rp. 113,9 miliar, dengan luas area yang akan dialiri air diperkirakan mencapai 60.165 hektar. 

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, memimpin Apel Siaga Alat Mesin Pertanian (Alsintan) Provinsi Jawa Timur pada Kamis (18/04). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan luas tanam dan produksi pertanian melalui pompanisasi, yang oleh Mentan Amran dianggap sebagai solusi cepat dan tepat dalam mengatasi dampak El Nino terhadap sektor pertanian.

Dampak yang signifikan dari El Nino terutama terlihat dalam penurunan produksi pangan, terutama beras secara nasional pada tahun 2023. Mentan Amran menyatakan bahwa pompanisasi akan memberikan dampak positif dalam mencapai target produksi pangan nasional tahun ini.

Baca juga: Pasca Lebaran Kementan Tancap Gas Akselerasi Pompanisasi Antisipasi Darurat Pangan

"Pompa ini merupakan solusi cepat dalam mengatasi El Nino, karena dapat membantu petani menanam dan berproduksi secara cepat dan maksimal. Pembangunan sawah baru membutuhkan waktu yang cukup lama, namun dengan pompanisasi, produksi dapat ditingkatkan dengan cepat," ungkap Mentan Amran usai memimpin Apel Siaga Alsintan di Lapangan Kodam V Brawijaya, Surabaya, dikutip Agricom.id dari laman Kementan.

Mentan Amran menjelaskan bahwa Provinsi Jawa Timur, sebagai salah satu lumbung pangan nasional, memiliki sekitar 380.000 hektar lahan tadah hujan. Dia optimis bahwa dengan sistem pompanisasi, penanaman di 300.000 hektar lahan tersebut dapat dioptimalkan, sehingga Jawa Timur dapat menyumbang 50% dari kebutuhan beras nasional yang selama ini dipenuhi melalui impor.

"Dengan pemasangan pompa ini, tanaman yang sebelumnya hanya dapat ditanam sekali, sekarang bisa ditanam hingga tiga kali lipat. Dengan demikian, target kenaikan produksi di Jawa Timur dapat tercapai, dengan minimal peningkatan produksi sebesar 2.000.000 ton, di mana 1.000.000 ton dapat menutupi setengah dari kebutuhan impor hanya dari satu provinsi," jelas Mentan Amran.

Dalam kesempatan yang sama, Pejabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menyatakan bahwa Jawa Timur masih mempertahankan posisinya sebagai produsen padi terbesar di Indonesia. Dia mengungkapkan bahwa kontribusi Jawa Timur terhadap produksi padi nasional mencapai 17,9% dari tahun 2020 hingga 2023, dengan produksi padi tahun 2023 mencapai 9,7 juta ton gabah kering giling atau setara dengan 5,6 juta ton beras.

"Tahun ini, dampak El Nino berpengaruh signifikan terhadap sektor pertanian, mengubah pola tanam dan produksi pertanian di Jawa Timur. Namun, hari ini kami mendapatkan bantuan yang signifikan, yaitu 3.700 pompa air, yang akan membantu dalam pemenuhan kebutuhan air," jelasnya. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP