AGRICOM, JAKARTA — Harga tender minyak sawit mentah (CPO) di Indonesia Commodity Market atau Inacom (KPBN) pada Senin (28/7/2025) tercatat mengalami kenaikan tipis. Harga CPO yang berlokasi di Belawan dan Dumai ditetapkan sebesar Rp14.494/kg.
Harga ini naik Rp44/kg atau sekitar 0,3% dibandingkan harga penawaran tertinggi pada Jumat (25/7/2025) yang berada di level Rp14.450/kg.
Sementara itu, harga CPO di Kembayan ditetapkan sebesar Rp14.044/kg, dan di Pelaihari dibuka sebesar Rp13.940/kg dengan penawaran tertinggi hanya mencapai Rp13.289/kg.
BACA JUGA: Harga CPO KPBN Inacom dan Bursa Malaysia Turun pada Jumat (25/7)
Di sisi lain, pasar global justru menunjukkan tren sebaliknya. Mengutip laporan Reuters, harga CPO di Bursa Derivatif Malaysia (BMD) mengalami tekanan pada awal pekan ini, melanjutkan tren penurunan selama dua hari berturut-turut. Melemahnya harga turut dipicu oleh turunnya harga minyak nabati lain serta kekhawatiran atas potensi kenaikan produksi dan stok yang membebani pasar.
Kontrak berjangka CPO untuk pengiriman Oktober di BMD turun RM31 atau 0,73% menjadi RM4.242 per metrik ton saat jeda sesi siang. Jika dikonversikan ke dolar AS, harga ini setara dengan US$1.005,69 per metrik ton.
Kondisi serupa tercermin di bursa komoditas lainnya. Di Dalian, kontrak minyak kedelai paling aktif turun 0,61%, sementara kontrak minyak sawit melemah 0,89%. Di Chicago Board of Trade (CBOT), harga minyak kedelai juga terkoreksi sebesar 0,32%.
Sebagai catatan, harga CPO sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati lain seperti minyak kedelai dan minyak bunga matahari, karena ketiganya bersaing ketat di pasar minyak nabati global.
Menariknya, harga minyak mentah dunia justru menunjukkan penguatan. Hal ini dipicu oleh tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Uni Eropa serta potensi perpanjangan masa penangguhan tarif dengan China. Sentimen positif ini meredakan kekhawatiran pasar terhadap perlambatan ekonomi global dan membuka peluang peningkatan permintaan energi, termasuk biodiesel berbasis CPO.
Kenaikan harga minyak mentah tersebut secara teoritis dapat menjadi penopang tambahan bagi harga CPO, mengingat minyak sawit merupakan bahan baku utama dalam produksi biodiesel.
Namun demikian, dari sisi ekspor, data sementara dari surveyor kargo menunjukkan bahwa ekspor produk sawit Malaysia selama periode 1–25 Juli 2025 mengalami penurunan antara 9,2% hingga 15,2% dibandingkan bulan sebelumnya.
Adapun nilai tukar ringgit Malaysia terhadap dolar AS tercatat stabil dalam perdagangan hari ini, memberikan sedikit ketenangan bagi pelaku pasar di tengah volatilitas harga komoditas. (A3)
Sumber: InfoSAWIT