Kementan Pastikan Pembangunan Perkebunan Aman


AGRICOM, SURABAYA – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) gelar Kegiatan Monitoring dan Evaluasi lingkup Ditjen Perkebunan Semester 1 Tahun Anggaran 2024. Kegiatan ini demi meningkatkan akuntabilitas dan memastikan bantuan yang disalurkan dapat termanfaatkan dengan baik, sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.

Ditjenbun selama tahun 2020-2024 dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),  telah melaksanakan Pengembangan Kawasan seluas 305.450 Ha, terdiri dari komoditas kopi, kelapa jambu mete, kakao, karet, sagu, tebu, lada, pala, cengkeh, aren, teh, pinang, vanili, kayu manis, kelor, nilam, sereh wangi, tembakau dan kapas.

Heru Tri Widarto Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan mengungkapkan, Ditjenbun terus berupaya memperbaiki tanaman perkebunan yang telah tua, rusak, dan tidak menghasilkan dengan penggantian tanaman melalui kegiatan peremajaan ataupun rehabilitasi.

BACA JUGA: Peluang Ekonomi Hijau Di Industri Kelapa Terbuka, Siapkah Indonesia?

“Dengan bantuan yang telah disalurkan tersebut diperlukan monitoring sampai sejauh mana perkembangannya,” ujar Heru dari rilis yang diterima Agricom.id ditulis Rabu (24/7).

Lebih lanjut Heru menjelaskan, perlu dilakukan terobosan untuk melakukan percepatan realisasi kegiatan, seperti melakukan pemetaan risiko, realokasi dan relokasi jika memang dibutuhkan.

“Pelaporan hasil monitoring dan evaluasi dari masing-masing satker menjadi kunci utama dalam proses perbaikan kegiatan, hal ini perlu ditingkatkan dengan memenuhi tenggat waktu yang telah ditetapkan, tidak saja ketika mengusulkan anggaran tetapi juga saat pelaporan progres pelaksanaan,” kata Heru.

Heru berharap dengan adanya kegiatan ini dapat memenuhi capaian kinerja Ditjen Perkebunan dengan mengupayakan pencapaian target realisasi keuangan minimal sebesar 98% dan pencapaian fisik sebesar 100%, sehingga penguatan perkebunan bisa semakin optimal kedepannya. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP