AGRICOM, YOGYAKARTA – Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun), Kementerian Pertanian (Kementan) dengan dukungan penuh dari Badan Pengelola Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), telah menerbitkan rekomendasi teknis bagi penerima Beasiswa Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDMPKS) untuk 3.000 orang, khususnya bagi mereka yang terlibat langsung dalam industri kelapa sawit.
Menurut plt. Direktur Jenderal Perkebunan Kementan, Heru Tri Widarto, beasiswa ini diberikan pada jenjang Pendidikan Diploma 1, Diploma 2, Diploma 3, Diploma 4 dan Strata 1 di 23 Perguruan Tinggi dengan kompetensi di bidang kelapa sawit.
“Ini bukti komitmen pemerintah dalam mengembangkan SDM yang berkualitas di sektor perkelapasawitan Indonesia. Beasiswa ini merupakan beasiswa yang dirancang untuk menghasilkan SDM unggul di bidang kelapa sawit,” ungkap Heru, dikutip Agricom.id dari laman resmi Ditjenbun Kementan.
BACA JUGA: Kementan Dampingi FAO Kunjungi Perkebunan Kelapa Sawit di Riau
Sementara itu, Direktur Perlindungan Perkebunan, Hendratmojo Bagus Hudoro yang mewakili Plt. Direktur Jenderal Perkebunan pada acara pembukaan kegiatan Orientasi Kampus dan Kenal Kebun (OKKBUN) menuturkan, beasiswa diberikan sebagai upaya meningkatkan pengetahuan, keterampilan, profesionalisme, kompetensi, kemandirian dan daya saing pekebun kelapa sawit, keluarga pekebun kelapa sawit dan SDM lainnya yang terkait dengan perkelapasawitan.
“Program Beasiswa Sawit merupakan investasi jangka panjang untuk menyiapkan generasi muda yang kompeten dan konsisten, sehingga mampu menjawab tantangan besar industri kelapa sawit Nasional di sektor hulu dan hilir melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan dan penguasaan teknologi,” jelas Bagus pada Senin (2/9/2024).
Menurut Bagus, Institut Pertanian Stiper (Instiper) Yogyakarta menjadi salah satu dari 23 lembaga pendidikan yang dipercaya dan ditetapkan oleh BPDPKS sebagai pelaksana kegiatan beasiswa sawit tahun 2024. Tercatat, total mahasiswa yang diterima Instiper tahun 2024 sebanyak 774 orang melalui jalur regular dan beasiswa. Sebanyak 120 orang diantaranya adalah mahasiswa penerima beasiswa sawit yang tersebar di empat program studi dengan kompetensi sawit yaitu Program Studi Agribisnis, Program Studi Agroteknologi, Program Studi Teknik Pertanian dan Program Studi Teknologi Hasil Pertanian. Masing-masing program studi sebanyak 30 orang.
BACA JUGA: Kementan Lakukan Monitoring dan Evaluasi Program Pompanisasi di Banten
“Saya menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada Instiper yang telah menjadi partner yang kompeten dalam mendidik generasi muda sawit, persaingan yang sangat ketat untuk mendapatkan kesempatan kuliah di Instiper sangat terlihat selama proses seleksi, minat generasi muda untuk berkuliah di Instiper Yogyakarta sangat besar, oleh karena itu diharapkan tidak hanya transfer ilmu pengetahuan kepada mahasiswa, namun kampus juga harus mampu mengasah soft skill mahasiswa sehingga memiliki karakter yang kuat, sikap dan attitude yang dibutuhkan di industri sawit Nasional,” tegas Bagus.
Secara terpisah, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman turut mengapresiasi pemberian beasiswa yang merupakan kolaborasi antara Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan dengan BPDPKS. Selain itu, Mentan juga menyampaikan pesan kepada mahasiswa baru agar menjadi generasi muda yang pemberani dengan mental yang kuat.
“Empat kunci yang perlu dipegang teguh agar SDM kita menjadi mumpuni dan di antaranya ialah bekerja yang terbaik, fokus, cepat, dan berorientasi hasil, jangan pernah takut untuk mengambil resiko yang terukur, karena keberhasilan serta kemenangan hanya milik mereka yang berani,” tutup Mentan. (A3)