Kolaborasi PTPN dan DPR Dorong Perkebunan sebagai Motor Pelestarian Lingkungan


AGRICOM, BOGOR – Perkebunan kini tak lagi hanya bicara soal produksi dan profit, tapi juga peran aktif dalam menjaga lingkungan dan membangun masa depan berkelanjutan. Hal inilah yang menjadi sorotan dalam kunjungan kerja Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI ke PTPN I Regional 2, sebagai bentuk tindak lanjut atas Rapat Dengar Pendapat bersama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) pada 2024 lalu.

Kunjungan ini menegaskan pentingnya sinergi multipihak dalam menyukseskan program strategis Tanam Sejuta Pohon, sebuah inisiatif lingkungan yang diusung PTPN Group sebagai bagian dari transformasi menuju agribisnis yang berwawasan ekologis. Dalam program ini, PTPN tidak hanya menanam pohon, tapi juga menanam harapan akan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Jenis tanaman yang ditanam mencakup tanaman konversi, produktif, serta spesies endemik lokal yang memiliki nilai ekologis tinggi. Hingga Maret 2025, PTPN I Regional 2 telah menanam lebih dari 19 ribu pohon di atas lahan seluas 48 hektare melalui bibit mandiri serta kolaborasi dengan pemerintah, BUMN, swasta, dan NGO.

BACA JUGA: IPB University dan Wamentan Luncurkan Varietas Padi Unggul Baru

“Program ini mencerminkan multifungsi kawasan perkebunan yang tidak hanya berorientasi ekonomi, tetapi juga berperan dalam perlindungan lingkungan. Ini bentuk nyata kontribusi perusahaan dalam agenda pembangunan berkelanjutan,” ujar Wakil Ketua BAKN DPR RI, Dr. Ir. H. E. Herman Khaeron, M.Si.

Di sisi lain, PTPN Group melihat kolaborasi ini sebagai bagian dari strategi besar membangun sektor agribisnis yang tangguh dan inklusif. “Ini bukan hanya soal menanam pohon, tapi juga membangun kemitraan untuk masa depan yang lebih hijau,” kata Dwi Sutoro, Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara.

Direktur Utama PTPN I, Teddy Y. Danas, menambahkan bahwa program Tanam Sejuta Pohon merupakan cerminan komitmen perusahaan untuk menyatukan nilai ekonomi, sosial, dan ekologi. “Kami percaya bahwa keberlanjutan bukan sekadar pilihan, melainkan keharusan dalam bisnis perkebunan masa kini,” jelasnya.

Kegiatan kunjungan sendiri dilaksanakan di kawasan Agrowisata Gunung Mas, mencakup peninjauan depot bibit, penanaman pohon bersama, dan diskusi terbuka di Wisma Afandi. Momentum ini memperkuat peran sektor perkebunan sebagai agen perubahan dalam agenda hijau nasional. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP