Wamentan Sudaryono Geber Alsintan di Ngawi, Panen Padi Nggak Pakai Lama!


AGRICOM, NGAWI — NGAWI – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono melakukan kunjungan kerja ke Desa Kendal, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Rabu (18/6). Kunjungan ini dalam rangka panen padi bersama petani setempat dengan menggunakan alat mesin pertanian (alsintan) modern combine harvester sebagai bagian dari upaya percepatan tanam dan peningkatan produktivitas pertanian nasional.

Dalam kegiatan tersebut, Wamentan yang akrab disapa Mas Dar memberikan apresiasi atas capaian intensitas tanam di wilayah Ngawi yang telah mencapai Indeks Pertanaman (IP) 2,8, mendekati tiga kali tanam dalam setahun. Ia mendorong agar capaian ini terus ditingkatkan demi memperkuat ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani.

BACA JUGA: 

- RI–Singapura Teken Kerja Sama Keamanan Pangan dan Teknologi Pertanian

- Kemenperin Dorong Digitalisasi Industri Sawit lewat Platform Siprosatu

“Ngawi ini luar biasa, hampir tiga kali panen setahun. Semangat ini harus terus didorong. Kalau bisa dua tahun panen sampai tujuh kali, dampaknya pasti besar bagi peningkatan pendapatan petani,” ujar Sudaryono dikutip Agricom.id dari lama Kementan.

Selain panen, Wamentan juga menyerahkan bantuan sarana produksi pertanian kepada petani. Ia menegaskan komitmen Kementerian Pertanian (Kementan) untuk terus hadir mendukung petani, termasuk melalui skema Kredit Alsintan bagi petani atau kelompok tani yang belum memperoleh bantuan langsung.

“Kami akan upayakan bantuan sebanyak mungkin. Tapi kalau belum semua bisa terbantu, kita dorong lewat kredit alsintan. Pengajuannya ke Kementan, bunganya disubsidi. Panen manual justru sering lebih mahal dan lambat,” katanya.

Sudaryono juga menekankan bahwa pembangunan pertanian bersifat lintas partai dan lintas wilayah. Ia mengapresiasi kekompakan para kepala daerah, termasuk Bupati Ngawi, dalam mendukung program-program pertanian nasional.

“Dari partai manapun, semua kepala daerah punya semangat yang sama: membela rakyat. Tidak ada yang menolak program pertanian. Ini bentuk kolaborasi luar biasa yang harus terus kita jaga,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono menyampaikan bahwa potensi peningkatan produktivitas petani di wilayahnya masih sangat besar. Ia menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah pusat, terutama dalam mengatasi masalah pengairan dan mempercepat proses panen.

“Produktivitas petani di Ngawi bisa terus ditingkatkan. Dukungan pusat sangat penting, terutama untuk pengairan dan percepatan panen. Sinergi antara pusat, provinsi, dan daerah sangat dibutuhkan,” kata Ony.

Ia menambahkan, salah satu tantangan utama di daerah pegunungan Ngawi adalah pengairan. Namun, upaya sudah dilakukan dengan memanfaatkan sumber mata air menggunakan pompa submersible untuk memastikan ketersediaan air dan mendukung jadwal tanam dan panen.

“Kami sudah mulai menggunakan sumber air dalam di beberapa titik. Dengan manajemen air yang baik dan panen cepat menggunakan combine harvester, siklus tanam bisa dipercepat,” jelasnya.

Bupati juga mengungkapkan bahwa permintaan combine harvester dari kelompok tani terus meningkat. Ia menyambut baik inisiatif Kredit Alsintan dari Kementan sebagai solusi untuk mendukung kemandirian petani dalam pengadaan alat pertanian.

“Banyak kelompok tani sudah mengajukan permintaan combine harvester ke Kementan. Harapannya ke depan makin banyak yang bisa mandiri, baik melalui bantuan maupun kredit,” tutup Ony. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP