Harga CPO KPBN Inacom Stabil, Pasar Malaysia Alami Penurunan Tipis Akibat Melemahnya Ekspor, kamis 17 Juli 2025


AGRICOM, JAKARTA –  Harga minyak sawit mentah (CPO) di Indonesia Commodity Market atau Inacom (KPBN) ditetapkan sebesar Rp14.360/kg pada Kamis, 17 Juli 2025. Angka ini mencatat kenaikan tipis sebesar Rp10/kg atau sekitar 0,07% dibandingkan harga Rabu sebelumnya yang berada di Rp14.350/kg.

Harga CPO Franco Belawan dan Dumai dipatok pada angka yang sama, yakni Rp14.360/kg, sementara harga FOB Talang Duku ditetapkan sebesar Rp14.160/kg.

Di sisi lain, pasar CPO Malaysia justru mengalami penurunan tipis pada Kamis, 18 Juli 2025. Penurunan ini terjadi setelah sesi sebelumnya mencatat kenaikan, namun aksi ambil untung (profit taking) yang dipicu oleh lemahnya ekspor membuat harga terkoreksi.

BACA JUGA: Harga CPO KPBN Inacom Naik, Dipicu Sentimen Positif Global, Rabu 16 Juli 2025

Harga kontrak berjangka CPO untuk pengiriman Oktober di Bursa Derivatif Malaysia turun RM14 atau 0,33%, menjadi RM4.210 per metrik ton (setara US$991,29) pada sesi perdagangan sore hari.

Koreksi harga ini menyusul laporan dari dua lembaga survei utama, yaitu AmSpec Agri Malaysia dan Intertek Testing Services (ITS). AmSpec mencatat ekspor sawit Malaysia pada 1–15 Juli turun 5,3% dibandingkan periode yang sama bulan lalu, sementara ITS melaporkan penurunan lebih dalam, yaitu 6,2%.

Penurunan ekspor tersebut menjadi sinyal melemahnya permintaan global, terutama dari negara-negara besar pengimpor seperti India dan Tiongkok. Padahal sebelumnya, pasar sempat optimistis karena sentimen penguatan harga dan kekhawatiran terhadap pasokan akibat kondisi cuaca.

Secara global, harga minyak nabati menunjukkan tren yang bervariasi. Minyak kedelai di Chicago Board of Trade turun tipis 0,05%, sementara kontrak minyak kedelai paling aktif di Dalian justru naik 0,12%. Sebaliknya, harga kontrak minyak sawit di Dalian terkoreksi sebesar 0,11%, mencerminkan sentimen negatif yang masih membayangi pasar minyak nabati dunia. (A3)

Sumber: InfoSAWIT

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP