Kementan Gelar Bimtek Kelapa, Fokus pada Pengendalian OPT dan Peningkatan Produktivitas


AGRICOM, REMBANG –  Kelapa merupakan salah satu komoditas unggulan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Hampir seluruh bagian dari tanaman kelapa dapat dimanfaatkan, menjadikannya semakin diminati, tidak hanya di pasar domestik tetapi juga di kancah global.

Saat ini, pengelolaan kelapa di Indonesia sebagian besar masih berada di tangan perkebunan rakyat, dengan proporsi mencapai 98,93%. Namun demikian, sektor ini menghadapi berbagai tantangan serius, mulai dari tanaman yang telah berumur tua, serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), hingga dampak perubahan iklim seperti kekeringan, kebakaran lahan, dan banjir yang kerap melanda sentra produksi.

Salah satu daerah penghasil kelapa adalah Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Berdasarkan data terbaru, luas areal perkebunan kelapa di wilayah ini mencapai 6.472 hektare dengan total produksi sekitar 3.771,56 ton. Namun demikian, tingkat produktivitasnya dinilai masih belum optimal dan memerlukan berbagai upaya peningkatan.

BACA JUGA: Kementan Lepas Ekspor Produk Olahan Ayam ke Empat Negara

Menanggapi tantangan tersebut, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan menyelenggarakan kegiatan Kesiapsiagaan Pengendalian OPT dalam bentuk Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapabilitas Pekebun. Kegiatan ini dilaksanakan pada awal Juli 2025 di Balai Desa Bamban, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang.

Bimtek ini menjadi wujud nyata sinergi antara pemerintah, pakar, dan praktisi dalam meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola kebun kelapa secara berkelanjutan. Para peserta mendapatkan berbagai materi penting, di antaranya penerapan Good Agricultural Practices (GAP) dalam budidaya kelapa, teknik pengamatan dan perhitungan kehilangan hasil, serta pelatihan praktik langsung seperti pemasangan perangkap feromon dan pembuatan agens pengendali hayati (APH) untuk pengendalian OPT kelapa.

Melalui kegiatan ini, Kementerian Pertanian berharap petani kelapa di Rembang dapat lebih siap dalam menghadapi ancaman OPT dan faktor iklim yang tidak menentu, sekaligus mendorong peningkatan produktivitas dan mutu hasil perkebunan rakyat. (A3)

Sumber: Ditjenbun

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP