AGRICOM, MEDAN - PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian terus menyelenggarakan berbagai program pelatihan untuk meningkatkan kompetensi petani kelapa sawit.
Salah satunya berupa pelatihan teknis budi daya dan pemetaan lokasi perkebunan kelapa sawit bagi 96 petani dari Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara, yang berlangsung pada 28 Juli–1 Agustus 2025.
Senior Executive Vice President (SEVP) Operation I RPN, Tjahjono Herawan, menjelaskan bahwa pelatihan tersebut menggandeng Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) sebagai mitra utama dalam pengembangan sumber daya manusia sektor perkebunan.
BACA JUGA:
- Perkuat Hilirisasi, Kementan Genjot Sagu hingga Pala di Timur Indonesia
- Agrinas Tegaskan Sistem Kemitraan Transparan dan Rekrutmen Nol Biaya
“Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit (SDM PKS) tahun 2025, yang dilaksanakan melalui kolaborasi antara RPN, BPDPKS, dan Ditjenbun,' ujar Tjahjono dalam keterangannya dikutip Agricom.id dari Antara .
Selama lima hari pelatihan teknis budi daya, peserta dibekali materi mengenai regulasi dan kebijakan usaha perkebunan kelapa sawit, pemilihan bahan tanam, persiapan lahan, teknik penanaman, pemeliharaan tanaman, serta pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) seperti hama, penyakit, dan gulma.
Sedangkan pelatihan teknis pemetaan lokasi kebun, yang berlangsung selama empat hari, dilaksanakan secara kombinasi antara sesi kelas dan kegiatan lapangan. Materi yang diajarkan mencakup dasar-dasar pemetaan, penggunaan peralatan survei, pelacakan lahan, sensus tanaman, pembuatan poligon, pengolahan data, penyajian hasil pengukuran, hingga pencetakan peta kebun.
Peserta juga melakukan kunjungan lapangan ke PPKS Kebun Aek Pancur di Kabupaten Deli Serdang sebagai bagian dari praktik lapangan. “Melalui pelatihan ini, kami berharap para peserta mampu menerapkan praktik budi daya kelapa sawit yang baik dan berkelanjutan di lapangan,” pungkas Tjahjono. (A3)