Harga Karet di Bursa Singapura Naik lagi, Tertinggi Rp28.483 per Kg Pada Senin 1 September 2025

Harga Karet di Bursa Singapura Naik lagi, Tertinggi Rp28.483 per Kg Pada Senin 1 September 2025
Penyadapan getah pohon karet. Foto: Antara

01 September 2025 , 18:21 WIB

AGRICOM, JAKARTA – Harga karet alam mengalami kenaikkan di awal perdagangan bulan ini, Senin, 1 September 2025. Tercatat di Bursa Singapura (SGX-Sicom) harga karet ditutup Sebesar Rp28.483 per kilogram, setara dengan 173,9 sen dolar AS, dengan kurs Rp16.379 per dolar AS.

Harga karet kembali naik signifikan sebesar Rp264/kg dibandingkan dengan perdagangan pada Jumat (29/8/2025), yang ditutup sebesar Rp28.219 per kilogram, setara dengan 173,4 sen dolar AS, dengan kurs Rp16.274 per dolar AS.

BACA JUGA:  Harga Karet SGX Sicom Menguat, Sentuh Rp28.219 Pada Jumat 29 Agustus 2025

Pergerakan harga karet dunia saat ini dipengaruhi berbagai faktor. Di antaranya, fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, lemahnya permintaan industri otomotif global, serta potensi gangguan pasokan akibat cuaca ekstrem di negara-negara produsen utama. Selain itu, kebijakan perdagangan di sejumlah negara besar seperti Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang juga memberikan tekanan tambahan terhadap tren harga karet internasional.

Berikut adalah rincian harga karet di SGX Sicom berdasarkan Kadar Karet Kering (KKK) atau Dry Rubber Content (DRC), harga ini belum dipotong biaya produksi:

- Harga Karet KKK 100% Rp28.483,-/Kg

- Harga Karet KKK 70% Rp19.938,-/Kg

- Harga Karet KKK 60% Rp17.090,-/Kg

- Harga Karet KKK 50% Rp14.242,-/Kg

- Harga Karet KKK 40% Rp11.393,-/Kg

- Harga Karet KKK 30% Rp8.545,-/Kg

Sebagai informasi, SGX SICOM merupakan salah satu bursa komoditas utama di Asia yang memperdagangkan berbagai jenis karet alam. Bursa ini menjadi acuan bagi harga karet di pasar internasional, sehingga pergerakan harga di SGX Sicom sering kali mencerminkan kondisi pasar global.

Harga karet di Sicom SGX ini bisa menjadi acuan petani karet selain harga patokan resmi yang dikeluarkan oleh Dinas Perkebunan setempat , yang bisa jadi berbeda di setiap daerah. ( A3 )

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP