Mentan SYL Dorong Kadis Pertanian Jawa Timur Kejar Tanam Padi untuk Antisipasi El Nino

Mentan SYL Dorong Kadis Pertanian Jawa Timur Kejar Tanam Padi untuk Antisipasi El Nino
Dok. Humas Ditjenbun

25 July 2023 , 07:49 WIB

AGRICOM, NGAWI - Kementerian Pertanian (Kementan) berfokus pada usaha untuk mengantisipasi dampak fenomena El Nino terhadap sektor pertanian Indonesia. El Nino merupakan tantangan besar bagi sektor pertanian karena berdampak pada produksi pertanian dan kesejahteraan petani. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah antisipasi dan adaptasi untuk memastikan keamanan dan pengendalian stok pangan serta kesejahteraan petani.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL)  menyatakan bahwa salah satu upaya antisipasi dan adaptasi El Nino di sektor pertanian adalah dengan menggencarkan Gerakan Kejar Tanam (Gertam) 1.000 hektar/kabupaten untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan produktivitas pertanian.

“Setelah panen, hanya dibutuhkan waktu seminggu untuk mengeringkan dan memulihkan diri sebelum harus segera melakukan intervensi. Tidak boleh ada penundaan hingga 20 hari untuk mengejar sisa air, karena umumnya pada saat panen masih ada air yang tersisa. Oleh karena itu, kita akan memaksimalkan pemanfaatan air yang masih ada untuk musim tanam berikutnya,”kata Mentan SYL dalam Rakor Antisipasi El Nino Se Jawa Timur di Pendopo Wedya Graha, Ngawi Jawa Timur (Jatim), Senin(24/7/23).

Baca juga : Menko Airlangga Apresiasi Dukungan Pemerintah Daerah Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Dan Antisipasi El-Nino

Selanjutnya, identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan dengan mengelompokkan darerah hijau, kuning dan merah. Berikutnya, percepatan ketersediaan alsintan untuk percepatan tanam, berikutnya, peningkatan ketersediaan air dengan membangun atau memperbaiki embung dan irigasi yang ada.

“Ancaman penyediaan pangan global terhadap  saat ini dihadapkan pada isu krisis pangan, climate change bahkan El Nino, kita berharap dengan agenda yang cukup ketat kita lakukan pada 3 bagian wilayah yang sudah kita mapping pada setiap Provinsi dan Kabupaten, ada daerah hijau yang harus terus booster karna airnya masih cukup, ada daerah kuning yang airnya pas-  pasan untuk itu harus kita bendung dan dimanfaatkan seefektif mungkin,” kata Mentan SYL.

Pada daerah kuning, Kementan akan melakukan intervensi melalui penyediaan benih tahan kekeringan dan OPT, intervensi mekanisasi, dan teknologi. Dan khusus pada daerah merah, yakni daerah yang defisit air, ke depan akan ditanam komoditi lain guna memperkuat ketahanan pangan daerah tersebut.

“Daerah merah itu daerah kering, daerah yang tanpa El Nino pun memang bersoal. Oleh karena itu daerah merah ini akan kita perkuat dan hari ini ada kesepakatan kita khusus Jawa Timur akan memperkuat cadangan cadangan pangan yang harus booster sampai 100 ribu hektare,” kata Mentan SYL.

Baca juga : Wamentan : Program JUT Memudahkan Akses Transportasi Produksi Pangan

Mentan mengajak seluruh Kepala Dinas Pertanian se Jawa Timur untuk bergerak bersama mengembangkan pupuk organik dan terpusat, serta  menyiapkan lumbung pangan sampai ke tingkat desa. Sesuai arahan Presiden Jokowi, Kementan akan menyiapkan lebih dari 500 ribu hektera dibeberapa daerah untuk membackup dampak El Nino.

“Saat ini neraca cadangan pangan sampai dengan Desember cukup aman, sampai hari ini setiap bulannya masih ada panen Raya padi di seluruh Indonesia sekitar 800 hingga 900 ribu hektare, mudah - mudahan ini menjadi kekuatan untuk kita tetap optimis, kekeringan harus kita hadapi,”ucap Mentan Syahrul.

Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mengatakan bahwa Kabupaten Ngawi adalah salah satu kabupaten yang menerapkan kegiatan pertanian ramah lingkungan berkelanjutan yang menjadi peraturan Bupati di Kabupaten Ngawi guna memperbaiki seluruh ekologi pangan dan ekosistem pertanian yang akhir-akhir ini memang banyak kendala dan permasalah di tingkat petani .

“Pak Menteri ini benar-benar bisa memberikan kekuatan bagi kita semuanya seluruh warga Jawa Timur untuk konsisten dengan Istiqomah menjalankan pertanian di kabupaten/kota yang Bapak/Ibu pimpin sekarang ini untuk bisa maju dan memberikan kesejahteraan bagi seluruh warga masyarakat di Jawa Timur,”kata Ony.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur (Kadistan dan KP) Jatim, Dydik Rudy mengatakan pada tahun 2022 Jawa Timur sebagai penghasil padi terbesar nasional,  mencapai 9,25 juta ton dan support terhadap nasional sekitar 18 persen. Berdasarkan KSA periode Januari-Agustus, potensi luas panen padi di Jawa Timur mencapai 1,39 juta hektar atau lebih besar dari tahun lalu periode yang sama dengan potensi produksi sekitar 7,76 juta ton GKG atau lebih besar 75.968 ton diperiode yang sama ditahun yang lalu.

Baca juga : Gelar Rakor di Tanah Jawara, Mentan SYL: Antisipasi Dampak Elnino

“Memang di tahun kemarin curah hujan cukup tersedia di periode yang sama dan ini di Jawa Timur, meskipun El Nino tapi dampaknya belum terasa secara signifikan, dan masih ada hujan dibeberapa wilayah dan kami di Lumajang malah banjir Bapak,” kata Dydik.

Lanjut Dydik, bahwa antusias petani Jawa Timur pada tanaman pangan khususnya padi cukup tinggi disebabkan adanya dorongan kenaikan HPP pada musim panen sebelumnya dan mendorong petani untuk terus lanjut menanam padi.

“Kita akan berupaya mengejar target sasaran produksi kita di tahun 2023 Pak Menteri dan mungkin yang menjadi kendala nanti adalah El Nino tapi kita tetap berdoa, seluruh dinas kabupaten se Jawa Timur agar hujan masih turun di Agustus sampai nanti menjelang Oktober, stok pangan terus aman,” kata Dydik. (T4)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP