AGRICOM, KAPUAS – Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terus gencarkan peningkatan produksi padi nasional, salah satunya dengan menggenjot swasembada pangan di Provinsi Kalimantan Tengah, melalui kegiatan Optimalisasi Lahan Rawa (OPLAH), Penambahan Areal Tanam (PAT) dengan pompanisasi dan Irigasi Perpompaan, serta PAT Padi Gogo. Bahkan direncanakan dalam waktu dekat akan ada kegiatan Cetak Sawah.
Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto bersama Direktur Tanaman Semusim dan Tahunan serta Plt Direktur Perbenihan Perkebunan hadiri Rapat Koordinasi (Rakor) percepatan olah tanah dan tanam di lahan OPLAH Kalimantan Tengah, Rabu (04/09). Ini dilakukan sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, guna meningkatkan produksi padi nasional.
Diketahui baru – baru ini produksi mulai naik, bahkan sesuai KSA (Kerangka Sampel Area), disaat musim kemarau seperti ini, produksi kita diprediksi mencapai 2,9 juta ton di Bulan September nanti, angka ini tertinggi selama 10 tahun. Itu hasil kerja keras kita, hasil gerakan Pompanisasi dan Oplah (Optimasi Lahan).
BACA JUGA:
Mentan Amran Pimpin Optimasi Lahan (Oplah) di Kalimantan Tengah
Kementan Terjun Langsung Bantu Petani Atasi Kekeringan Lahan
Kementan Lakukan Monitoring dan Evaluasi Program Pompanisasi di Banten
Tetapi jangan kita puas, ada 3 bulan ke depan yang yang belum dapat di prediksi, yaitu pada bulan September, Oktober dan November. Kalau ini kita jaga, tahun depan dan berikutnya pangan Indonesia selamat.
Pada rakor tersebut, Heru meminta seluruh elemen tingkat pusat, daerah, TNI dan petani di wilayah Kalimantan Tengah khususnya di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau sebagai sentra padi di Kalimantan Tengah bersama-sama harus tingkatkan capaian.
“Target Optimaliasi Lahan Rawa harus segera dipercepat di September hingga pertengahan Oktober 2024 selesai 100%,” himbau Heru.
Heru menambahkan, ini kita lakukan agar kita dapat mengejar dan mengoptimalkan luas PAT OPLAH.
“Tentu hari ini kita berkumpul ingin mendapatkan komitmen bersama untuk meningkatkan produksi melalui percepatan tanam untuk peningkatan indek pertanaman (PIP) dari yang sebelumnya menanam 1 kali menjadi 2 kali atau sebelumnya 2 kali menjadi 3 kali pertanaman dalam 1 tahun,” tutup Heru.
Seusai melakukan rakor, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan meninjau lokasi kelompok tani (Poktan) di Kab. Kapuas dan Kab. Pulang Pisau. (A3)