Kementan Jajaki Peluang Investasi Strategis di Forum Bisnis Agri-Pangan Uni Eropa-Indonesia


AGRICOM, JAKARTA – Mewakili Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Plt Direktur Jenderal Perkebunan Heru Tri Widarto hadir di Forum Bisnis Agri-Pangan UE-Indonesia, Senin (28/10).

Forum bisnis ini menghubungkan antara Indonesia dan Uni Eropa ini untuk mengenalkan hasil olahan produk makanan maupun minuman yang berkualitas, aman, dan berkelanjutan dengan delegasi bisnis Eropa, serta membangun relasi bisnis baru.

“Melalui forum ini dapat memperkuat kemitraan berkelanjutan, mendorong pertanian berkelanjutan, menjamin ketahanan pangan, dan menciptakan nilai tambah antar negara,” ujar Heru, dikutip Agricom.id dari laman resmi Ditjenbun.

BACA JUGA: Genjot Swasembada Pangan; Kementan Bersama Petani Lakukan Penanaman Tahap Ketiga di Banten

Lebih lanjut Heru mengatakan, sektor pertanian merupakan fondasi penting bagi pembangunan ekonomi Uni Eropa maupun Indonesia. Tak hanya mendorong pendapatan masyarakat, namun juga menopang ketahanan ekonomi.

“Saat ini, kita berada pada momen penting dan peluang untuk memperdalam kerja sama UE-Indonesia sekaligus membuka peluang investasi pertanian seperti tanaman perkebunan, produksi susu, hingga produksi daging sapi,” jelas Heru.

Heru menjelaskan, Indonesia dengan sumberdayanya yang melimpah dan strategis, berkomitmen mengembangkan pertanian berkelanjutan, dan menawarkan lahan subur untuk berkolaborasi. Sektor tanaman perkebunan, khususnya, yang memiliki beragam tanaman berpotensi tinggi seperti kelapa sawit, kopi, dan kakao, memberikan peluang yang menjanjikan apabila didukung dengan teknologi maupun keahlian UE dalam praktik berkelanjutan dan inovasi, sehingga akan memberikan nilai tambah yang signifikan.

Heru menambahkan, Indonesia merupakan negera dengan banyak potensi produk Indikasi Geografis (IG), khususnya produk pertanian. Indikasi Geografis berkontribusi terhadap peningkatan daya saing produk di pasar global melalui kualitas dan karakteristiknya, serta menciptakan diferensiasi dan citra yang baik. Banyak produk pertanian antara lain kopi, lada, cengkeh, kayu manis, pala, teh, tembakau, gula kelapa, vanila, minyak nilam, kacang mete, susu, beras, pisang dan lainnya sudah terdaftar di bawah undang-undang IG dan dapat ditemukan di forum ini.

BACA JUGA: Harga Karet di SGX Sicom Turun Rp 178 pada Senin 28 Oktober 2024

“Kementerian Pertanian sedang gencarkan upaya-upaya untuk mencapai ketahanan pangan dengan memperkuat sistem pertanian kita agar dapat menyediakan pangan yang berkelanjutan, sehat, dan mudah diakses oleh seluruh rakyat kita. Kami tentu juga mendukung budidaya pangan organik yang memenuhi standar internasional dan telah tersertifikasi antara lain EU, JAS, USDA dan SNI. Produk pertanian yang bersertifikat organik diantaranya kopi, coklat, kelapa, jambu mete, aren, pala, kayu manis, beras, buah-buahan, sayuran, dan lainnya,” jelasnya.

Heru menghimbau kepada para pengusaha dan investor Uni Eropa, untuk mempertimbangkan kolaborasi yang bisa dijalin dan menjanjikan di Indonesia, baik dari sisi inovasi, pengetahuan, hingga praktik berkelanjutan. Karena sinergi ini sangat penting untuk membangun sistem pertanian yang berkelanjutan dan saling menguntungkan bagi pihak UE maupun Indonesia.

“Dengan bermitra bersama para pemangku kepentingan di Indonesia, kami dapat membuka rantai pasokan baru, meningkatkan produktivitas, akses pasar, dan memenuhi kebutuhan konsumen global yang terus berkembang. Bersama-sama, kita mempunyai peluang untuk memberikan dampak yang berarti dengan meningkatkan efisiensi, meningkatkan standar keamanan pangan, dan mendorong praktik berkelanjutan yang melindungi lingkungan kita bersama,” ujar Heru.

Heru menekankan bahwa forum ini adalah platform yang ideal untuk menghubungkan, bertukar pengetahuan, dan menjajaki peluang investasi potensial. Saya yakin melalui dialog terbuka dan kolaborasi, kita akan memperkokoh pertanian dan memperkuat ketahanan pangan masa depan yang lebih sejahtera dan berkelanjutan sekaligus mengatasi tantangan yang menghambat berkembangnya peluang perdagangan kita di tahun-tahun mendatang.

Delegasi bisnis pertanian dan pangan dari Uni Eropa, Komisioner Pertanian Uni Eropa, Janusz Wojciechowski mengatakan bagaimana kita mendukung petani, pemanfaatan peluang dan penguatan sistem pertanian kedepan. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP