AGRICOM, BANYUMAS - Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kabul Ciptaku dari Desa Langgongsari, Kabupaten Banyumas, mencatat sejarah baru dengan melepas ekspor perdana produk gula kelapa ke Hungaria senilai USD 35 ribu atau sekitar Rp586,4 juta. Momen ini menandai kiprah nyata pelaku usaha desa dalam menjawab tantangan pasar global.
Pelepasan ekspor dilakukan langsung oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso dan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto, Kamis (1/5), di lokasi produksi BUMDes. Produk yang dikirim merupakan hasil binaan Kementerian Desa dan PDT dalam mendorong penguatan ekonomi lokal berbasis komoditas unggulan desa.
“BUMDes Kabul Ciptaku menunjukkan bahwa desa tidak hanya bisa mandiri, tapi juga bisa go international. Ini selaras dengan semangat program UMKM BISA Ekspor dari Kemendag,” ujar Mendag Budi Santoso, dari keterangan yang diterima Agricom.id, Jumat (2/5).
BACA JUGA: Specialty Coffee Expo 2025 Houston: Indonesia Gaungkan Identitas Kopi Nusantara
BUMDes Kabul Ciptaku dinilai berhasil melakukan inovasi dan penyesuaian terhadap standar pasar global, menjadikan produk gula kelapa lokal mampu bersaing di Eropa. Keberhasilan ini diharapkan bisa menjadi model inspiratif bagi desa-desa lain dalam memanfaatkan potensi lokal untuk ekspor.
Dalam kesempatan yang sama, Kemendag juga menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Pimpinan Pusat GP Ansor untuk memperkuat sinergi dalam pemberdayaan ekonomi umat. Sinergi ini diharapkan bisa memperluas jangkauan program ekspor berbasis masyarakat, termasuk dari desa.
Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Menteri Desa dan PDT Ahmad Riza Patria, Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, serta jajaran pejabat dari Kemendag.
Dengan ekspor ini, Desa Langgongsari menjadi bukti bahwa penguatan ekonomi desa bukan sekadar wacana, tetapi langkah nyata yang bisa memberi kontribusi bagi devisa negara. (A3)