Asahan Siap Jadi Lumbung Pangan: Pemerintah Dorong Peningkatan Produksi Padi Lewat IP 3


AGRICOM, Asahan, Sumatera Utara – Kabupaten Asahan, Sumatra Utara, kini menjadi salah satu daerah prioritas dalam upaya peningkatan produksi padi nasional. Melalui kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, kegiatan tanam padi digelar sebagai bagian dari langkah strategis memperkuat ketahanan pangan dalam negeri.

Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, memimpin pelaksanaan kegiatan tanam ini sebagai implementasi dari arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, yang menekankan pentingnya percepatan tanam dan peningkatan indeks pertanaman (IP) di tengah ancaman krisis pangan global. Inisiatif ini juga sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk segera mewujudkan swasembada pangan.

“Indonesia harus keluar dari ketergantungan pada impor. Kita harus mandiri dengan memperkuat sektor pertanian dari bawah, dan kami siap mendukungnya dengan bantuan benih, pupuk, dan harga jual yang adil bagi petani,” tegas Menteri Amran dalam keterangannya.

BACA JUGA: Petani Milenial Kaltim Raup Rp24 Juta per Bulan, Mentan Amran: Bukti Pertanian Menjanjikan

Wakil Bupati Asahan, Rianto, menyambut baik dukungan pemerintah pusat. Ia menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah desa, petani, dan penyuluh untuk mengatasi kendala irigasi dan menjaga produktivitas. “Target kita IP 3, dan ini harus dikerjakan bersama. Koordinasi di lapangan sangat penting, termasuk untuk mencegah serangan hama,” ujarnya.

Plt. Dirjen Perkebunan, Heru Tri Widarto, menambahkan bahwa peningkatan IP di Asahan sangat mungkin tercapai dengan sinergi semua pihak. Ia juga menyoroti pentingnya pemetaan lahan dan peran penyuluh dalam pendampingan intensif. “Petani tidak dibiarkan jalan sendiri. Pemerintah hadir dengan kebijakan harga gabah Rp6.500/kg dan jaminan ketersediaan pupuk,” jelas Heru.

Dari sisi petani, hasil nyata sudah mulai terlihat. Aan Maringan, Ketua Kelompok Tani Sempurna, mengungkapkan bahwa hasil panennya meningkat signifikan setelah mendapatkan pendampingan. “Dulu 150–200 kg per rantai, sekarang bisa sampai 300 kg. Kami butuh dukungan lanjutan seperti alat pengolah tanah dan tambahan air dari Sungai Silo agar IP 3 bisa benar-benar tercapai,” ujarnya.

Dengan semangat kolaborasi dan dukungan nyata dari berbagai pihak, Kabupaten Asahan diproyeksikan menjadi penopang penting bagi swasembada beras nasional serta simbol keberhasilan transformasi pertanian Indonesia. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP