Petani Milenial Kaltim Raup Rp24 Juta per Bulan, Mentan Amran: Bukti Pertanian Menjanjikan


AGRICOM, Penajam Paser Utara – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan apresiasi atas keberhasilan Abimayu, petani milenial asal Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, yang sukses mengelola pertanian modern dengan pendapatan bersih mencapai Rp24 juta per bulan. Abimayu merupakan bagian dari Brigade Pangan, program yang dibentuk sejak 2023 untuk mendorong generasi muda terjun ke sektor pertanian.

“Kami sangat terharu, ada petani muda dari Brigade Pangan yang mampu menghasilkan Rp24 juta per bulan. Ini bukti bahwa pertanian bisa menjadi sektor yang menjanjikan bagi generasi muda,” ujar Mentan Amran saat kunjungan kerja di Desa Gunung Mulia, Jumat (9/5).

Abimayu mengaku awalnya tidak tertarik dengan dunia pertanian. Namun setelah bergabung dengan program Petani Milenial, pandangannya berubah. Ia kini berhasil mengelola lahan seluas lebih dari setengah hektar dengan dukungan teknologi dan mekanisasi.

BACA JUGA: Fokus Benahi Irigasi: Mentan Amran Targetkan Kaltara Panen Padi Tiga Kali Setahun

“Dulu saya nggak minat jadi petani. Tapi setelah ikut program ini, saya tertantang. Hasil sementara dari lahan yang saya kelola bisa tembus Rp24 juta,” kata Abimayu.

Ia menambahkan, pertanian modern sangat potensial, apalagi dengan penggunaan alat mesin pertanian (alsintan) yang membuat pekerjaan lebih cepat dan efisien dibanding cara manual.

“Dalam satu kali kerja, alsintan seperti traktor bisa menggarap hingga lima hektare lahan, dengan biaya jasa pengolahan lahan mencapai Rp800 ribu per hektar sehingga seorang operator alsintan bisa menghasilkan hingga Rp4 juta dalam sehari. Jumlah tersebut belum termasuk keuntungan dari efisiensi waktu dan tenaga, itu masih dari sisi operator saja,”kata petani Abimayu.

Abimayu menambahkan bahwa dalam penggunaan alsintan, ada kebutuhan tambahan seperti perawatan alat, bahan bakar, dan operasional lainnya. Akan tetapi, Abimayu tetap optimistis pada prospek pertanian modern. Terlebih, bantuan dan dukungan dari Kementerian Pertanian (Kementan) baik dalam bentuk alat maupun pembinaan menjadi motivasi besar bagi petani muda seperti dirinya untuk terus berinovasi.

“Bantuan dari Bapak Menteri bukan hanya mendorong kami lebih produktif, tapi juga jadi semangat untuk menjadikan pertanian sebagai kekuatan utama ketahanan pangan di Kalimantan Timur,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, Abimayu mengungkapkan bahwa kini mereka tak lagi menjual hasil panen ke tengkulak, melainkan langsung ke Bulog, yang memberikan harga lebih stabil dan adil bagi petani. “Dan bagusnya sekarang juga itu kami tidak lagi menjual ke Tengkulak. Langsung ke Bulog. Jadi tidak ada lagi yang namanya mafia- mafia tengkulak,”ungkap Abimayu.

Abimayu juga menyampaikan ajakan penuh semangat kepada generasi muda di seluruh Indonesia untuk mau terjun ke sektor pertanian. Menurutnya, sektor pertanian yang kini ditekuninya bukan seperti pertanian di zaman dulu. Sebaliknya pertanian zaman ini sangat menguntungkan dan menjadi pusat perhatian berbagai pihak sehingga kebijakan - kebijakan pemerintah sangat menguntungkan petani.

“Saya disini mengajak buat kawan-kawan untuk mau bertani. Karena menjadi petani itu tidaklah memalukan dan dari hasil pertanian kita  bisa mengalahkan pekerjaan-pekerjaan lain, bertani yang kita anggap kecil tapi itu hasilnya sangat besar,”tutup Abimayu. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP