AGRICOM, TAPANULI SELATAN – Dalam upaya mewujudkan swasembada pangan nasional, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) melaksanakan program Optimalisasi Lahan (OPLAH) di Desa Batu Horpak, Kecamatan Tano Tombangan Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, pada 8 Mei. Langkah ini merupakan komitmen pemerintah untuk mendukung peningkatan produksi beras nasional, sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan visi Presiden Prabowo Subianto.
Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto, menjelaskan bahwa OPLAH bertujuan untuk memaksimalkan potensi lahan pertanian, khususnya di area yang selama ini terbatas karena masalah infrastruktur irigasi. "Melalui program ini, pemerintah berusaha memanfaatkan lahan yang belum optimal, salah satunya dengan memperbaiki sistem irigasi yang vital bagi produktivitas pertanian," ujar Heru, dikutip Agricom.id dari laman Ditjenbun.
Sebagai bagian dari upaya ini, perbaikan saluran irigasi sepanjang 6.200 meter dilakukan untuk menghubungkan Desa Aek Kahombu dan Batu Horpak dengan saluran air Repelita. Perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di area seluas 552 hektare.
BACA JUGA: Asahan Siap Jadi Lumbung Pangan: Pemerintah Dorong Peningkatan Produksi Padi Lewat IP 3
Heru Tri Widarto, bersama perwakilan dari Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten Tapanuli Selatan, dan aparat TNI dari Kodim 0212/Tapanuli Selatan, melakukan tinjauan langsung ke lokasi. Kerja sama lintas sektor ini menandakan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, daerah, dan TNI dalam mendukung ketahanan pangan.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Batu Horpak, Sutan Embe, menyambut baik program OPLAH yang diimplementasikan dan berharap bisa melakukan penanaman kembali pada bulan Juli. Dia mengungkapkan bahwa hasil panen sebelumnya mencapai 6-7 ton per hektare, meskipun ada tantangan seperti serangan hama tikus dan banjir musiman.
Heru menambahkan bahwa perbaikan sistem irigasi tidak hanya meningkatkan efisiensi pengairan tetapi juga membantu mencegah banjir selama musim hujan. Dengan irigasi yang lebih lancar, petani dapat memanfaatkan lahan secara maksimal, meningkatkan Indeks Pertanaman (IP), dan pada akhirnya mendorong peningkatan hasil produksi serta kesejahteraan petani.
"Melalui kegiatan ini, kami berharap produktivitas pertanian di Tapanuli Selatan bisa meningkat, yang pada gilirannya akan memperkuat ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan," tutup Heru. (A3)