Indonesia Manfaatkan Jalur Logistik UEA untuk Perluas Akses Pasar Global Komoditas Pertanian


AGRICOM, JAKARTA –  Pemerintah Indonesia terus mengupayakan terobosan baru dalam memperluas pasar ekspor pertanian dengan memanfaatkan peran strategis Uni Emirat Arab (UEA) sebagai simpul logistik dan distribusi global. Hal ini menjadi salah satu poin utama dalam pertemuan antara Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Sudaryono, dan Duta Besar UEA untuk Indonesia, Abdulla Salem Al Dhaheri, di Jakarta, Jumat (16/5/2025).

Wamentan Sudaryono menyebut bahwa kerja sama dengan UEA berpotensi menjadi jembatan penting dalam memperluas ekspor pertanian Indonesia ke Timur Tengah, Afrika, hingga Eropa. “UEA bisa menjadi hub strategis. Kita ingin tidak hanya mengekspor lebih banyak, tetapi juga menjangkau lebih jauh,” ujar Sudaryono dikutip Agricom.id dari laman Kementan.

Dalam pertemuan itu, dibahas berbagai peluang penguatan ekspor, khususnya untuk komoditas unggulan Indonesia seperti ayam, telur, buah tropis, kelapa sawit, dan rempah-rempah. UEA selama ini memang dikenal sebagai mitra dagang utama Indonesia di kawasan Teluk yang memiliki jaringan logistik global yang solid.

BACA JUGA: Kinerja Keuangan PTPN Group Melejit, Laba Kuartal I Tembus Rp705 Miliar

Sudaryono juga menekankan pentingnya memperluas kerja sama pada aspek hilirisasi dan pengolahan produk. “Kami ingin menjajaki investasi lanjutan di sektor pengolahan daging dan komoditas lain, agar bisa menghasilkan produk pertanian dengan nilai tambah tinggi yang siap ekspor,” jelasnya.

Duta Besar Al Dhaheri merespons positif rencana tersebut dan menyoroti bahwa Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) yang telah diteken sejak 2022 kini mulai memberikan hasil konkret. “Neraca perdagangan kita meningkat signifikan, dan ini baru permulaan. Kami siap memperkuat kolaborasi investasi di sektor pertanian dan pangan,” ujarnya.

Menurut data BPS, pada 2024 Indonesia mencatatkan surplus perdagangan pertanian dengan UEA sebesar USD 499,89 juta. Angka ini mencerminkan potensi besar yang bisa terus dikembangkan lewat perluasan pasar dan optimalisasi jaringan distribusi global UEA.

Selain dengan UEA, Wamentan juga terus membuka peluang kolaborasi serupa dengan negara lain. Dalam waktu dekat, kerja sama sektor peternakan juga tengah dijajaki dengan Argentina untuk impor daging dan sapi hidup.

Upaya ini menunjukkan strategi aktif Indonesia dalam memperluas pengaruh global sebagai negara agraris, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional melalui investasi produktif yang menciptakan lapangan kerja dan mendorong industrialisasi pertanian. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP