PT RPN Bersama BPDPKS dan Ditjenbun Latih Petani Sawit Demi Tingkatkan Kompetensi Budidaya


AGRICOM, BANJARMASIN - Transformasi sektor kelapa sawit nasional tak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Menyadari hal tersebut, PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) mengambil peran aktif dalam penguatan kapasitas petani sawit melalui pelatihan teknis berbasis praktik lapangan.

Dengan dukungan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Ditjen Perkebunan, Kementerian Pertanian, PT RPN kembali melaksanakan pelatihan untuk para pekebun dari Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Pelatihan bertajuk “Teknis Budidaya Tanaman Kelapa Sawit” ini diikuti oleh 106 petani dalam tiga angkatan, dan berlangsung selama enam hari, 19–24 Mei 2025, di Banjarmasin. Pelatihan tidak hanya mengedepankan aspek teori, tetapi juga menekankan pendekatan praktis serta studi lapangan guna memperkuat pemahaman peserta.

BACA JUGA: 

- Menteri LHK Dukung PTPN IV PalmCo Masuki Pasar Karbon Internasional Lewat Sertifikat SPE-GRK

- Kinerja Keuangan PTPN Group Melejit, Laba Kuartal I Tembus Rp705 Miliar

Menurut Dr. Tjahjono Herawan, SEVP Operation 1 PT RPN, “Sebagai lembaga riset perkebunan yang terintegrasi, kami tak hanya berperan dalam riset dan pengembangan, tetapi juga dalam mendiseminasikan ilmu dan keterampilan praktis kepada petani. Ini bagian dari komitmen kami untuk membangun SDM sawit yang unggul,” ujar Dr. Tjahjono dikutip dari keterangan yang diterima Agricom.id, Selasa (20/5).

Materi pelatihan mencakup seluruh siklus budidaya kelapa sawit—mulai dari pemilihan bahan tanam unggul, persiapan dan pengelolaan lahan, teknik penanaman, pemeliharaan tanaman, hingga strategi pengendalian hama dan penyakit berbasis prinsip Good Agricultural Practices (GAP).

Menariknya, pelatihan ini juga mencakup kunjungan lapangan ke perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut. Para peserta diajak melihat langsung implementasi teknis di kebun yang sudah menerapkan praktik budidaya berkelanjutan. “Lapangan adalah ruang belajar paling efektif untuk petani. Mereka bisa menyaksikan langsung dampak penerapan teknologi dan SOP budidaya yang baik,” jelas Dr. Tjahjono.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit (SDMPKS), yang bertujuan membangun ekosistem usaha sawit yang profesional, efisien, dan berdaya saing tinggi. Selain didukung penuh oleh BPDPKS dan Ditjenbun, pelatihan juga mendapatkan apresiasi dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan.

Salah satu peserta, Asnan, mengaku mendapatkan banyak pengetahuan baru yang sangat relevan dengan kondisi kebunnya. “Pelatihannya sangat aplikatif, materi yang disampaikan bisa langsung diterapkan di lapangan,” ungkapnya.

PT RPN melalui Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) terus berkomitmen menjadi mitra strategis pemerintah dalam memajukan sektor sawit nasional melalui pendekatan berbasis ilmu pengetahuan, inovasi, dan pemberdayaan petani. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP