Mentan Amran Dampingi Presiden Prabowo Pimpin Panen Raya Jagung Di Kalbar


AGRICOM, BENGKAYANG, KALBAR - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendampingi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam kegiatan Panen Raya Jagung Serentak yang digelar di berbagai wilayah Indonesia. Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk meningkatkan produktivitas pertanian nasional pada kuartal II tahun 2025.

Dalam sambutannya di lokasi panen di Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis (5/6/2025), Presiden Prabowo menyampaikan rasa syukur atas pencapaian signifikan sektor pertanian nasional, khususnya produksi jagung yang melonjak hampir 50 persen pada kuartal pertama tahun 2025.

“Hari ini saya merasa bahagia. Kita sudah melihat tanda-tanda keberhasilan produksi pangan nasional. Ini bukan keberhasilan yang datang begitu saja, tapi hasil dari kerja keras, semangat kolaborasi, dan hati yang tulus,” ungkap Presiden dikutip Agricom.id dari laman Kementan.

BACA JUGA: Mentan Amran di Hari Raya: Kurban untuk Rakyat, Teguran untuk Mafia Pangan

Panen jagung serentak ini juga berlangsung di sejumlah provinsi seperti Jawa Timur, Bengkulu, dan Sulawesi Selatan. Presiden menyebut keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan penuh berbagai pihak, termasuk Kementerian Pertanian (Kementan), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dan pemerintah daerah. Kolaborasi lintas sektor ini dianggap sebagai bentuk kesadaran kolektif untuk menjadikan Indonesia semakin mandiri di bidang pangan.

Presiden Prabowo juga menyoroti capaian Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan, terutama saat banyak negara tengah mengalami krisis beras. “Banyak negara saat ini kesulitan pasokan beras. Kita tidak boleh sombong, tapi harus bersyukur bahwa Indonesia justru mencatatkan hasil yang luar biasa,” tegasnya.

Lebih lanjut, Presiden menyampaikan optimisme bahwa pada 2026 Indonesia tidak perlu lagi mengimpor jagung. Dengan lonjakan produktivitas dari rata-rata 4 ton per hektare menjadi 6–8 ton per hektare, Indonesia dinilai kian dekat pada kemandirian jagung.

“Saya mendapat jaminan dari Menteri Pertanian dan Kapolri bahwa tahun depan kita tidak lagi impor jagung. Ini bukan semata soal ekonomi, tapi soal harga diri dan kedaulatan bangsa,” ujar Presiden Prabowo.

Keberhasilan ini, menurut Presiden, juga ditopang oleh penggunaan benih unggul dalam negeri dan peningkatan penggunaan pupuk organik di kalangan petani. “Benihnya benih kita sendiri, varietasnya bagus, pupuknya organik. Ini kemajuan luar biasa,” katanya.

Presiden juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, termasuk Kementerian Perdagangan, Panglima TNI, para gubernur, dan jajaran kepolisian. “Ini hasil kerja tim. Terima kasih atas dedikasi semua pihak,” ucapnya.

Sementara itu, Mentan Amran menegaskan bahwa keberhasilan panen jagung ini merupakan hasil kerja kolaboratif lintas sektor yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo. Ia menilai sinergi antara Kementan dan Polri sebagai kunci keberhasilan program pangan nasional.

“Ini adalah mimpi besar Presiden yang sedang diwujudkan. Kapolri, Pak Irwasum, Pak Mendag—semua bekerja bersama. Ini sinergi yang luar biasa,” ujar Mentan Amran.

Selain jagung, Mentan juga menyinggung keberhasilan pemerintah dalam menjaga cadangan beras nasional yang kini mencapai 4 juta ton—jumlah tertinggi dalam 50 tahun terakhir. Menurutnya, kondisi ini menunjukkan bahwa pangan Indonesia berada dalam posisi aman.

“Kita tidak hanya bicara jagung. Beras kita juga aman. Bahkan stoknya tertinggi dalam setengah abad. Ke depan, kita akan terus dorong produksi komoditas lain seperti kelapa dan kakao. InsyaAllah, pangan aman, dan petani makin sejahtera,” tutup Mentan Amran. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP