Editorial : Indonesia Maju Sebagai Raksasa Pangan ASEAN: Pemerintah Mendorong BUMN Wujudkan Kemandirian Pangan dan Energi

Editorial : Indonesia Maju Sebagai Raksasa Pangan ASEAN: Pemerintah Mendorong BUMN Wujudkan Kemandirian Pangan dan Energi
Ilustrasi. Foto: Istimewa

13 June 2025 , 16:27 WIB

Oleh: Ignatius Ery Kurniawan / Pemred Agricom

AGRICOM, JAKARTA - Ketahanan pangan dan energi yang digagas Presiden Prabowo, mendorong keberadaan Indonesia sebagai produsen beras bagi dunia. Indonesia juga memiliki peranan baru dan pengaruh bagi kawasan sekitarnya, hingga mendominasi sebagai produsen besar pangan di ASEAN. Posisi ini juga sebagai representasi akan sistem pertanian, yang mampu menghasilkan beras bagi kemandirian pangan nasional.

Merujuk laporan Kementerian Pertanian Amerika Serikat (USDA) pada era musim tanam 2024/2025, berbagai keberhasilan akan pertanian, mampu diraih beberapa negara termasuk Indonesia. Terutama pada produksi beras, keberhasilan sebelumnya yang didominasi Vietnam dan Thailand, kini mampu diraih Indonesia sebagai produsen terbesar ASEAN.

Keberhasilan Indonesia ini, menurut Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman merupakan keberhasilan petani dalam mengelola dan menghasilkan beras secara nasional. Keberhasilan petani ini, mampu mendorong produksi beras nasional melonjak dan mampu memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Menurutnya, sejak awal tahun, Indonesia tidak melakukan impor beras medium, sehingga hasil pencapaian ini sebagai simbol nyata dari kemandirian pangan nasional.

Upaya pemerintah dilakukan melalui kebijakan pro petani yang menjadi salh satu faktor kunci keberhasilan pertanian dewasa ini. Semisal akan keberhasilan penyerapan gabah melalui pembelian Badan Urusan Logistik (Bulog) yang mencapai 2.052.541 ton hingga pada 11 Mei 2025, merupakan keberhasilan tertinggi sepanjang sejarah Bulog.

BACA JUGA: 

- Benahi Tebu, Gapai Swasembada: Mentan Amran Pacu Gula Nusantara

- Mentan Amran Cabut Izin Penjual Pupuk Bersubsidi di Atas HET

Pembelian gabah yang dilakukan Bulog, juga berdasarkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang dihitung secara cermat dan menguntungkan petani, sehingga turut menciptakan ekosistem produksi yang sehat dan berkelanjutan. Pada rapat kabinet terbatas, Presiden Prabowo juga menyampaikan apresiasi terhadap kinerja Menteri Amran dan Wakil Menteri Sudaryono sebagai punggawa Kementerian Pertanian RI.

Keberhasilan ini, dapat terlihat di Provinsi Sumatera Selatan, yang berhasil meningkatkan produksi beras dari 3 juta menjadi 4 juta ton atau naik sebesar 25%. Pemerintah juga berhasil mencatat cadangan beras (CBP) yang mencapai 3,5 juta ton dan diperkirakan akan naik menjadi 4 juta ton. Termasuk akan serapan gabah dari petani, juga mencapai 1,88 juta ton, sebagai prestasi bersejarah Indonesia.

Keberhasilan Pemerintah Indonesia dalam ketahanan pangan ini, juga mendapat dukungan penuh dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti PTPN Holding yang memiliki komitmen kuat akan dukungan ketahanan pangan nasional. Salah satunya melalui berbagai aksi korporasi dan komitmen kerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) yang mencakup penelitian, pendidikan dan pengabdian masyarakat demi kemandirian pangan.

Keseriusan dan komitmen akan kemandirian pangan dan energi, juga sering disampaikan Direktur Utama PTPN Holding, Mohammad Abdul Ghani. Menurutnya negara yang kuat adalah negara yang mandiri secara pangan dan energi. Sebab itu, keberadaan PTPN Holding senantiasa mendukung penuh akan kebijakan pemerintah guna mencapai kemandirian pangan dan energi.

Melalui aksi-aksi nyata korporasi, PTPN Holding senantiasa akan mendorong keberhasilan pembangunan nasional melalui kerja keras dan hasil panen terbaik. Kemandirian pangan dan energi dapat berhasil melalui berbagai keberhasilan pengelolaan komoditas strategi nasional seperti swasembada beras, gula hingga sawit.

Sebab itu, melalui keberhasilan pembangunan nasional guna mencapai kemandirian pangan dan energi akan berhasil tercapai, melalui berbagai kebijakan pemerintah yang pro petani, melibatkan pendidikan dan penelitian terbaru dari akademisi, mendorong keberadaan BUMN menghasilkan produksi komoditas terbaiknya hingga mampu mewujudkan swasembada pangan dan energi di masa depan. Semoga.

Download Gratis Emagazine Agricom edisi Mei 2025

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP