AGRICOM, PEKANBARU – Tak banyak pejabat negara yang langsung kembali bertugas dalam tempo singkat usai menunaikan ibadah haji. Namun Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono memilih jalan berbeda. Begitu kembali ke Tanah Air, ia langsung melanjutkan pengabdiannya dengan memperkuat kolaborasi strategis antara sektor pertahanan dan ketahanan pangan.
Di hadapan para perwira menengah TNI-Polri dalam Seminar Pasis Dikreg LIII di Sekolah Staf dan Komando TNI (Sesko TNI), Bandung, Jumat (13/6/2025), Sudaryono menyampaikan pesan penting: pangan bukan sekadar urusan dapur, tetapi bagian dari pertahanan nasional.
“Pangan adalah simbol kedaulatan. Siapa yang menguasai pangan, menguasai arah bangsa. Karena itu, kita—termasuk TNI dan Polri—memiliki tanggung jawab untuk menjaganya,” ujarnya dalam seminar bertema Penguatan Ketahanan Wilayah Perbatasan sebagai Serambi Depan Negara; Sinergi Pentahelik dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan, Stabilitas Keamanan dan Kesejahteraan Masyarakat.
BACA JUGA:
Wamentan Sudaryono, yang merupakan lulusan National Defense Academy Jepang, menjelaskan bahwa swasembada pangan bukan sekadar program ekonomi, melainkan visi geopolitik Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga Indonesia dari ketergantungan luar negeri.
“Presiden Prabowo menempatkan swasembada pangan sebagai salah satu prioritas utama sejak awal menjabat. Ini tentang harga diri bangsa, tentang tidak membiarkan negara kita dikendalikan oleh kepentingan asing,” tegasnya dikutip Agricom.id dari laman Kementan.
Tak berhenti di forum diskusi, Sudaryono langsung melanjutkan agenda penting lain di Jakarta, menghadiri rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Pangan. Rapat itu membahas penguatan ekonomi desa melalui program Koperasi Desa Merah Putih, sebagai implementasi dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025.
Bagi Sudaryono, perjalanan haji yang baru dijalaninya bukan alasan untuk beristirahat panjang. Sebaliknya, ia melihatnya sebagai momentum spiritual untuk memperkuat tekad dalam menjalankan amanah negara.
“Ibadah haji memberi saya ketenangan dan semangat baru. Ini bukan tentang lelah, tapi tentang tanggung jawab yang harus dijalankan, demi petani kita dan masa depan pangan nasional,” ungkapnya.
Dikenal aktif mengawal berbagai program strategis Kementerian Pertanian, termasuk menjaga harga gabah dan mendorong digitalisasi sektor pertanian, Sudaryono kini semakin menegaskan komitmennya dalam memperkuat peran pertanian sebagai benteng utama kedaulatan negara. (A3)