AGRICOM, BONDOWOSO – Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, melakukan kunjungan kerja ke Perkebunan Kopi Ijen di Bondowoso, Jawa Timur, pada Selasa (24/6/2025). Kawasan ini dikelola oleh Holding Perkebunan Nusantara PTPN Group melalui sinergi antara PTPN I dan Perhutani.
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari implementasi visi Asta Cita Prabowo-Gibran, dengan fokus pada penguatan sektor UMKM dan peningkatan daya saing komoditas lokal, termasuk kopi, di pasar global. Dalam kegiatan bertajuk Panen Raya Bersama Masyarakat Petani Kopi Ijen, Wapres turut memanen dan menyortir kopi secara langsung, berdialog dengan petani, serta menyerahkan bantuan sembako dan hewan ternak yang difasilitasi oleh PTPN.
Kawasan Pegunungan Ijen dikenal sebagai salah satu sentra kopi unggulan nasional, dengan luas areal mencapai ±15.600 hektare—terdiri dari lahan milik PTPN sekitar 4.986 hektare dan lahan Perhutani yang dikelola petani rakyat seluas 10.666 hektare. Model kolaboratif ini dinilai sukses sebagai pendekatan pembangunan perkebunan berbasis kemitraan negara dan masyarakat.
BACA JUGA:
- Wapres Gibran Kunjungi Kebun Tebu PTPN di Banyuwangi, Dukung Swasembada Gula dan Energi Nasional
- PalmCo Dukung Rehabilitasi Orang Utan Kalimantan Lewat Kolaborasi Konservasi
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Denaldy Mulino Mauna, menegaskan bahwa PTPN terus memperkuat kemitraan inklusif dan keberlanjutan melalui pendampingan intensif kepada petani kopi di wilayah ini. “Kami membangun ekosistem yang bukan hanya berbasis produktivitas, tapi juga efisiensi tata kelola, keberlanjutan, dan integrasi dari hulu ke hilir,” ujarnya, dikutip Agricom dari laman resmi PTPN Holding.
Pendampingan ini dilaksanakan lewat Program PMO Kopi dan Kakao Nusantara dari Kementerian Pertanian, serta sinergi dengan BUMN lain seperti Pupuk Indonesia dan Himbara untuk akses input dan pembiayaan.
PTPN juga mengelola Java Coffee Estate (JCE), unit usaha kopi strategis di Ijen yang terus menunjukkan kemajuan signifikan. Menurut Jatmiko Krisna Santosa, Direktur Utama PTPN IV selaku Sub Holding PalmCo, sejak tahun 2022 JCE berhasil meningkatkan produksi kopi arabika greenbeans hingga 825 ton, yang sebagian besar diekspor ke pasar utama seperti Jerman, Belgia, AS, Inggris, Arab Saudi, dan Norwegia.
“Java Coffee kini menjadi salah satu simbol transformasi bisnis kopi Indonesia. Melalui JCE, kami ingin membangun standar baru dalam budidaya dan pemasaran kopi yang bisa direplikasi oleh petani-petani dalam ekosistem PMO,” ujar Jatmiko.
Hal serupa disampaikan Direktur Utama PTPN I, Teddy Yunirman Danas, yang menyatakan bahwa kehadiran Wapres Gibran merupakan bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap transformasi pertanian dan industri perkebunan yang lebih produktif dan berdampak. “PTPN I siap menjadi motor penggerak sistem kopi berkelanjutan yang menyejahterakan petani,” katanya.
Wapres Gibran dalam kesempatan itu menegaskan pentingnya menjaga kualitas dan nilai tambah kopi nasional. Pemerintah, lanjutnya, akan terus menyediakan dukungan berupa benih unggul, alat pertanian modern, dan akses input produksi guna meningkatkan kesejahteraan petani.
“Permintaan global terhadap kopi terus tumbuh. Kita perlu hilirisasi dan branding untuk meningkatkan nilai tambah. Produk kita harus membawa nama besar Indonesia,” tegasnya.
Pada kunjungan ini, Wapres turut menyaksikan panen di lahan seluas 10 hektare, dengan hasil panen rata-rata 3 kg per pohon. Para petani harian menerima upah Rp2.000 per kilogram, dengan kapasitas panen 60–100 kilogram per hari.
Turut mendampingi Wapres dalam kunjungan tersebut antara lain: Plt. Dirjen Perkebunan Heru Tri Widarto, Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf, Managing Director 2 Danantara Setyanto Hantoro, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid, serta jajaran direksi dari PTPN Group dan Perhutani. (A3)