AGRICOM, BANDUNG – Sebagai wujud nyata mendukung program Asta Cita Presiden RI, PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) berkolaborasi dengan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN dalam menggelar program pencegahan stunting di wilayah Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Program bertajuk “Langkah Bersama PTPN I SEHATI – Sehat dan Atasi Stunting Mendukung Program GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting)” ini menyasar langsung masyarakat di sekitar unit kerja PTPN I. Kegiatan mencakup pembagian sembako kepada 200 Keluarga Risiko Stunting (KRS) dari empat desa (Banjarsari, Sukamanah, Margamukti, dan Pangalengan), pemberian makanan bergizi selama enam bulan, serta edukasi untuk ibu hamil mengenai pentingnya intervensi 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Peluncuran program SEHATI–GENTING ini dihadiri langsung oleh Menteri BKKBN, Wihaji, didampingi oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, Wakil Bupati Bandung, Ali Syakieb, serta jajaran Forkopimda dan manajemen PTPN I, termasuk Direktur Utama Teddy Yunirman Danas dan Direktur Hubungan Kelembagaan Tio Handoko.
BACA JUGA:
- Panen Raya Kopi Ijen: Wapres Gibran Apresiasi Peran PTPN Group Dorong Ekosistem Kopi Rakyat Berkelanjutan
- PalmCo Dorong Peningkatan SDM Lewat Program Beasiswa PalmCo Scholarship
Dalam rangkaian kunjungannya, Menteri Wihaji bersama rombongan menyambangi sekolah dasar di Desa Sukamanah, berinteraksi langsung dengan anak-anak, dan membagikan makanan bergizi yang dipasok oleh PTPN I. Mereka juga meninjau langsung pemberian bantuan sembako, Dapur Gizi, serta Ruang Edukasi bagi ibu hamil yang berada di lingkungan Rumah Bosscha, Kebun Malabar – salah satu unit operasional PTPN I.
Acara diakhiri dengan diskusi interaktif bersama para ibu dari keluarga risiko stunting dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) wilayah Pangalengan. Dalam kesempatan ini, bantuan tambahan juga diberikan kepada peserta yang hadir.
Menteri Wihaji menyampaikan apresiasi tinggi kepada PTPN I atas inisiatif dan komitmennya dalam mendukung percepatan penurunan stunting di Indonesia. Menurutnya, langkah PTPN I sangat tepat karena dilakukan di wilayah kerja perusahaan yang sudah memahami karakteristik masyarakat setempat.
“Saya mengapresiasi PTPN I atas aksi konkret yang mereka lakukan. Mereka hadir dengan solusi yang nyata, mengenal wilayahnya, dan tahu pendekatan yang tepat untuk mengatasi stunting,” ujar Wihaji, dikutip Agricom.id dari laman PTPN.
Sementara itu, Direktur Utama PTPN I, Teddy Yunirman Danas, menegaskan bahwa program pencegahan stunting merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan sebagai BUMN. “Program ini adalah bagian dari kontribusi PTPN I dalam mendukung agenda prioritas Presiden Prabowo Subianto melalui Asta Cita,” tegas Teddy.
Ia menambahkan bahwa aksi pencegahan stunting di Pangalengan didasarkan pada hasil pemetaan wilayah yang menunjukkan tingginya risiko stunting di daerah tersebut. Program ini akan berlanjut dan diperluas dengan pendekatan pemberian makanan sehat dan edukasi gizi secara berkelanjutan.
Senada dengan itu, Sekretaris Perusahaan PTPN I, Aris Handoyo, menambahkan bahwa komitmen ini merupakan bagian dari implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang dijalankan perusahaan. “Kami ingin memastikan bahwa kehadiran PTPN I tidak hanya memberikan nilai ekonomi, tetapi juga manfaat nyata bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” ujarnya.
Dengan kolaborasi seperti ini, PTPN I menegaskan perannya sebagai agen pembangunan yang aktif mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat, khususnya dalam menciptakan generasi yang sehat dan bebas stunting. (A3)