Festival Kopi Jember: Petani Curhat, Wamentan Siap Tindak Lanjut


AGRICOM, JEMBER – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti langsung aspirasi para petani sebagai landasan kebijakan pemerintah. Hal ini disampaikan saat menghadiri Festival Kopi Jember di Jawa Timur, Kamis malam (10/7/2025), dalam forum dialog terbuka bersama petani kopi, tebu, dan pelaku usaha tani lainnya.

“Saya ingin menampung semua aspirasi rakyat, khususnya mereka yang menggantungkan harapan hidupnya dari pertanian. Kita bereskan bersama,” tegas Sudaryono dikutip Agricom.id dari laman resmi Kementan.

Salah satu aspirasi disampaikan oleh Zainal Arifin, petani kopi asal Jember, yang berharap petani diberi kemudahan untuk mengekspor hasil kopinya secara mandiri, tanpa harus melalui terminal tertentu.

BACA JUGA: Pemerintah Salurkan 360 Ribu Ton Bantuan Beras, Mentan Tegaskan Pengawasan SPHP

“Keinginan kami adalah bisa ekspor sendiri, apalagi dengan kehadiran Bapak Wakil Menteri dan Bapak Bupati di sini,” ujarnya.

Zainal juga menekankan pentingnya perlindungan hukum terhadap kebun kopi agar tidak beralih fungsi menjadi lahan perumahan.

Merespons hal itu, Mas Dar menyatakan siap menindaklanjuti dengan menunjuk penanggung jawab (PIC) setempat untuk segera membuka akses ekspor. “Kalau saya sudah sampai sini dan masih ada petani yang tidak bisa ekspor, itu dosa besar. Ini harus segera kita follow-up,” tegasnya.

Dalam dialog tersebut, Hartono, petani kopi dari kawasan hutan kemasyarakatan (HKM), menyuarakan persoalan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi meskipun SK pengelolaan lahan sudah resmi dari pemerintah.

“Mayoritas lahan kopi kami di Jember berada di kawasan hutan, dan meskipun hak kelola sudah diberikan ke kelompok, kami belum mendapat jatah pupuk,” keluh Hartono.

Menjawab itu, Wamentan menjelaskan bahwa penyaluran pupuk subsidi bergantung pada data yang masuk ke sistem e-RDKK. Ia meminta petani kopi HKM segera mendaftarkan kebutuhan melalui penyuluh pertanian.

“Komoditas kopi juga termasuk yang disubsidi. Silakan daftarkan melalui penyuluh di wilayah masing-masing. Nanti akan divalidasi oleh penyuluh yang ditunjuk,” jelasnya.

Tak hanya menyampaikan keluhan, para petani juga memberikan apresiasi. Arum Sabil, perwakilan petani tebu, menyatakan dukungannya terhadap Perpres Nomor 40 Tahun 2023 yang menargetkan percepatan swasembada gula nasional.

“Kami optimistis dengan kepemimpinan Mentan Amran dan Mas Wamen, target lahan 700 ribu hektare bisa tercapai. Kebun kami bahkan pernah tembus produktivitas 100 ton per hektare,” ujar Arum.

Dialog ini menunjukkan komitmen Kementerian Pertanian dalam mendengar langsung suara petani dan menindaklanjuti setiap aspirasi dengan tindakan nyata di lapangan. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP