PPKS Komitmen Dorong Industri Sawit yang Kompetitif dan Berkelanjutan


AGRICOM, JAKARTA - Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) menegaskan komitmennya untuk terus mendorong kemajuan industri kelapa sawit Indonesia agar semakin kompetitif, berdaya saing tinggi, dan berwawasan lingkungan.

Kepala PPKS, Dr. Winarna, menyampaikan bahwa industri kelapa sawit telah menjadi salah satu pilar utama ekonomi nasional. Kontribusinya nyata, mulai dari perolehan devisa negara, penciptaan lapangan kerja, hingga pengembangan wilayah. Namun, menurutnya, tantangan yang dihadapi juga tidak ringan, terutama terkait isu keberlanjutan lingkungan, efisiensi produksi, persaingan di pasar global, transparansi, dan tata kelola industri.

“Untuk menjawab berbagai tantangan tersebut, riset dan inovasi menjadi kunci utama,” ujarnya dalam Pertemuan Teknis Kelapa Sawit (PTKS) ke-9 yang berlangsung di Yogyakarta.

BACA JUGA: PalmCo Dorong Swasembada Pangan Lewat Tumpang Sari di Lahan Sawit

Winarna menjelaskan bahwa PTKS 2025 tidak hanya menjadi forum untuk berbagi pengetahuan dan hasil riset, tetapi juga menjadi ruang kolaborasi dan sinergi antara berbagai pemangku kepentingan guna mewujudkan tata kelola kelapa sawit yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan. Forum ini mempertemukan para peneliti, akademisi, pelaku industri, petani, pemerintah, hingga masyarakat luas.

“Berbagai inovasi, hasil penelitian, dan solusi praktis dipresentasikan di ajang ini. Saya meyakini, setiap gagasan yang muncul di forum ini akan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan industri sawit nasional ke depan,” katanya, dikutip Agricom.id dari Antara.

Mengusung tema “Transformasi Teknologi dan Inovasi untuk Kelapa Sawit Berkelanjutan”, PTKS 2025 menampilkan berbagai terobosan teknologi terbaru. Di antaranya adalah digitalisasi kebun berbasis Internet of Things (IoT), pengembangan varietas unggul tahan penyakit Ganoderma, pemupukan berbasis drone, hingga penerapan pendekatan agroforestry dalam sistem pertanian presisi.

Salah satu inovasi yang menarik perhatian peserta adalah layanan “Klinik Sawit”, yaitu layanan konsultasi teknis gratis yang menghadirkan pakar-pakar PPKS dan mitra strategis untuk membantu para pelaku usaha menjawab tantangan teknis di lapangan.

Direktur Asset Holding PTPN III (Persero), Agung Setya Imam Effendi, menyatakan bahwa penyelenggaraan PTKS 2025 adalah bentuk nyata komitmen perusahaan dalam mendukung diseminasi hasil riset dan peningkatan kapasitas pelaku industri sawit.

“Faktor sumber daya manusia (SDM) juga sangat penting dalam pengembangan perkebunan kelapa sawit. Bukan hanya dari sisi teknis, tetapi juga dalam memperhatikan aspek sosial di sekitar kawasan kebun,” ujarnya.

Senada dengan itu, Direktur PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN), Dr. Iman Yani Harahap, menyampaikan bahwa PPKS memiliki perhatian besar terhadap penguatan ekosistem riset dan pengembangan di sektor perkebunan, khususnya kelapa sawit.

“Riset tidak boleh berhenti di laboratorium atau sekadar menjadi publikasi ilmiah. Hasil riset harus didiseminasikan dan diimplementasikan di lapangan agar manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh industri, petani, hingga masyarakat,” jelasnya.

Melalui PTKS 2025, seluruh pihak berharap agar transformasi teknologi dan inovasi di sektor kelapa sawit dapat terus memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen sawit berkelanjutan di kancah global. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP