PalmCo Dorong Swasembada Pangan Lewat Tumpang Sari di Lahan Sawit


AGRICOM, JAKARTA - PT Perkebunan Nusantara IV (PalmCo), subholding dari PTPN III (Persero), terus mengambil langkah nyata dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Salah satunya dengan menerapkan pola tumpang sari di lahan kelapa sawit yang belum produktif untuk ditanami jagung dan padi, sebagai bagian dari kontribusi terhadap program swasembada pangan nasional.

Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, menjelaskan bahwa pemanfaatan lahan sela pada area Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) menjadi strategi adaptif sekaligus bentuk tanggung jawab korporasi. “Kami mendukung Astacita Presiden Prabowo Subianto melalui optimalisasi lahan belum menghasilkan dengan tanaman pangan,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu.

Pemanfaatan lahan pada masa Tanaman Belum Menghasilkan (TBM), tanaman ulang, maupun konversi, dilakukan melalui kemitraan bersama petani, pemerintah daerah, serta unsur TNI dan Polri. Pendekatan kolaboratif ini diharapkan mampu memperkuat upaya mencapai swasembada pangan secara nasional.

BACA JUGA: PTPN IV PalmCo Salurkan Bantuan 22 Ton Benih Padi Gogo untuk Petani Sawit di Sumut

Hingga akhir Juni 2025, PalmCo mencatat telah merealisasikan penanaman jagung di lahan seluas 140,02 hektare, dengan total produksi mencapai 16.374 kilogram. Kegiatan ini tersebar di sejumlah kebun milik perusahaan seperti Sei Dadap, Bangun, Tinjowan, Air Molek I, Kembayan, dan Danau Salak. Sebagian besar kegiatan tanam dilakukan bersama kelompok tani binaan, termasuk yang berada di Kalimantan Barat (Ngabang dan Sanggau), Kalimantan Timur (Paser), Kalimantan Selatan (Banjar), serta wilayah Sumatera Utara, Riau, Jambi, hingga Banten.

Selain jagung, proyek tumpang sari padi gogo di lahan PSR juga menunjukkan hasil menjanjikan. Dalam proyek percontohan seluas 51 hektare di Muaro Jambi, panen awal dari 5 hektare mampu menghasilkan 10 ton gabah, memperlihatkan potensi besar budidaya padi gogo di lahan kering perkebunan.

Jatmiko menambahkan bahwa program PSR tetap menjadi komitmen utama PalmCo. Selama tiga tahun terakhir, perusahaan aktif mendampingi petani dalam proses pencairan dana dari Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) untuk total luas lahan mencapai 15.321 hektare, dari target 22.569 hektare.

Hasilnya pun menggembirakan. Produktivitas rata-rata tahun pertama tanaman menghasilkan (TM) milik petani mitra mencapai 12,57 ton tandan buah segar (TBS) per hektare per tahun, melebihi standar nasional sebesar 12 ton per hektare. Bahkan, beberapa koperasi unit desa (KUD) mencatat hasil luar biasa, seperti KUD Makarti Jaya di Riau yang mampu mencapai 18 ton per hektare pada tahun pertama. Di tahun kedua, lebih dari separuh mitra petani mampu mencatat hasil di atas 15 ton per hektare, bahkan mencapai 21 ton, jauh melampaui standar.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya swasembada pangan saat menghadiri panen raya jagung serentak kuartal II di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis (5/6). “Saya tegaskan, tidak ada bangsa yang sungguh-sungguh merdeka jika tidak bisa memproduksi makanannya sendiri. Seluruh pengabdian saya difokuskan pada swasembada pangan. Saya tidak akan tenang sebelum Indonesia benar-benar swasembada,” ujar Presiden.

Langkah-langkah strategis PalmCo ini menegaskan peran penting sektor perkebunan dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, sekaligus menjawab tantangan masa depan melalui kolaborasi dan inovasi di lapangan. (A3)

Sumber: Antara

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP