Harga Karet di Bengkulu Utara Turun, Petani Harapkan Kenaikan di Tingkat Pabrik


AGRICOM, BENGKULU UTARA Harga komoditas karet di Kabupaten Bengkulu Utara mengalami penurunan yang cukup signifikan. Harga karet kering yang sebelumnya mencapai Rp12.000 per kilogram, kini turun menjadi Rp10.000/kg. Sementara itu, harga karet basah berada di kisaran Rp9.000/kg.

Penurunan harga ini mulai dirasakan secara bertahap sejak Mei 2025 lalu. Hal tersebut disampaikan oleh Jumadi, seorang petani sekaligus pengepul karet di Desa Tebing Kaning, Kecamatan Arma Jaya. Ia mengungkapkan bahwa kondisi ini berdampak langsung terhadap aktivitas petani dalam memanen dan menjual hasil karet mereka.

BACA JUGA: Komisi IV DPR Dorong Langkah Nyata untuk Tingkatkan Produksi Kakao Nasional

“Harga karet sekarang turun, dari Rp12.000 menjadi Rp10.000 per kilogram untuk karet kering. Ini membuat semangat petani juga menurun,” ujar Jumadi, dikutip Agricom.id dari KBRN RRI.

Penurunan harga tersebut juga berdampak pada jumlah karet yang ditampung oleh pengepul. Jumadi menyebutkan bahwa saat harga masih di atas Rp11.500 per kilogram, dirinya bisa menampung antara 50 hingga 60 ton karet dalam sepekan. Namun kini, jumlah tersebut menyusut menjadi sekitar 40 ton per minggu.

“Kondisi ini jelas berpengaruh. Dulu bisa sampai 60 ton per minggu, sekarang hanya sekitar 40 ton. Ini karena petani jadi enggan memanen saat harga sedang rendah,” tambahnya.

Para petani berharap adanya penyesuaian harga di tingkat pabrik agar turut mendorong kenaikan harga beli di tingkat petani. Mereka menilai harga ideal untuk karet kering seharusnya berada di kisaran Rp13.000 hingga Rp15.000 per kilogram agar tetap memberikan margin keuntungan yang layak. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP