PTPN IV PalmCo Distribusikan 7,5 Ton Beras SPHP di Tahap Awal Program Pangan Murah


AGRICOM, JAKARTA — PT Perkebunan Nusantara IV (PalmCo), subholding dari PTPN III (Persero), mulai menyalurkan bantuan pangan berupa 7,5 ton beras dalam rangka mendukung Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Penyaluran tahap awal ini dilakukan di enam titik distribusi yang tersebar di wilayah operasional perusahaan di Sumatera dan Kalimantan.

Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, menjelaskan bahwa titik-titik distribusi mencakup Regional I dan II di Medan, Sumatera Utara (4 ton), Regional IV Jambi (1 ton), Regional VI Aceh (1 ton), Regional VII Lampung (1 ton), serta Regional V di Pontianak, Kalimantan Barat (0,5 ton).

“Dari total 150 titik distribusi yang menjadi target PalmCo, saat ini baru enam titik yang sudah terealisasi. Masih ada 144 titik lagi yang akan kami distribusikan secara bertahap,” ujar Jatmiko dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (26/7).

BACA JUGA: 

- Mentan Tegaskan Penurunan Harga Beras: Harus Sesuai Kualitas, Jangan Bebani Masyarakat

- Mentan Amran Pantau Gerakan Pangan Murah di Majene, Targetkan Harga Beras Turun dalam Dua Pekan

Beberapa wilayah, seperti Regional II PTPN IV, juga menyertakan bahan pokok lain seperti minyak goreng dalam paket distribusi. Menurut Jatmiko, inisiatif ini muncul dari kerja sama di lapangan bersama mitra dan pemerintah daerah.

“Di sejumlah lokasi, distribusi beras kami padukan dengan program Gerakan Pangan Murah, yang juga mencakup minyak goreng. Ini merupakan bagian dari upaya memperluas manfaat bagi masyarakat sekitar,” jelasnya.

Dalam pelaksanaannya, PalmCo juga terus berkoordinasi dengan Perum Bulog sebagai penyedia resmi beras SPHP. Tujuannya agar pendistribusian dapat berjalan secara cepat, tepat, dan merata, terutama menjangkau masyarakat di sekitar area perkebunan.

“Kami siap memperluas distribusi ke lebih banyak wilayah. Masih banyak titik yang menunggu, dan kami berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat,” tambah Jatmiko.

Program SPHP sendiri merupakan langkah strategis pemerintah untuk menstabilkan pasokan dan harga beras nasional dengan target distribusi 1,3 juta ton secara bertahap ke seluruh Indonesia. Beras SPHP dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET): Rp12.500/kg untuk wilayah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, NTB, dan Sulawesi; Rp13.100/kg untuk wilayah Sumatera lainnya, Kalimantan, dan NTT; serta Rp13.500/kg untuk Maluku dan Papua.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa seluruh beras SPHP berada dalam pengawasan ketat pemerintah, sehingga tidak perlu ada kekhawatiran terkait kualitas dan keamanannya.

“Ini program negara yang kami awasi langsung. Bahkan saya sendiri tidak berani menyimpang, apalagi yang lain. Dalam dua minggu ke depan, kami optimistis harga beras akan terkendali,” tegas Amran saat meninjau Gerakan Pangan Murah di Jakarta, 18 Juli lalu.

Amran juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh BUMN yang terlibat dalam program ini, termasuk Bulog, ID Food, PT Pos Indonesia, Pupuk Indonesia, serta PTPN Group yang menjadi salah satu penggerak distribusi di lapangan.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Denaldy M. Mauna, menyatakan bahwa keterlibatan PTPN Group merupakan wujud nyata kontribusi BUMN dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

“Ini bentuk kepedulian kita bersama kepada masyarakat. Hari ini kami bergerak bersama pemerintah dan sesama BUMN dalam Gerakan Pangan Murah,” ujar Denaldy.

PTPN Group telah menyiapkan hingga 300 titik distribusi yang tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari kantor regional hingga unit-unit operasional. Pada tahap awal, sebanyak 13 titik telah direalisasikan dengan penyaluran hampir 17 ton beras SPHP.

Langkah ini menunjukkan sinergi konkret antara pemerintah dan BUMN dalam menjawab kebutuhan dasar masyarakat, khususnya di tengah tantangan fluktuasi harga pangan nasional. (A3)

Sumber: Antara

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP