PTPN IV PalmCo Perkuat Mitigasi Karhutla, Kirim Tim Pemadam dan Optimalkan Teknologi Pemantauan


AGRICOM, JAKARTA PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) PalmCo menegaskan komitmennya untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla), khususnya di wilayah rawan yang memiliki rekam jejak kebakaran tinggi.

"Langkah kami mengerahkan tim dan peralatan pemadam merupakan bagian dari kontribusi nyata mendukung agenda nasional penanggulangan karhutla. Keselamatan lingkungan dan masyarakat menjadi prioritas utama kami," ujar Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, dalam pernyataan resmi di Jakarta, Jumat (25/7).

Sebagai bagian dari upaya tersebut, PalmCo telah menurunkan tim pemadam beserta peralatan lengkap ke kawasan rawan karhutla di wilayah operasionalnya di Riau pada Kamis (24/7). Tim tersebut berasal dari unit kebun Tanjung Medan dan Tanah Putih, yang dilengkapi dengan pompa tracker, ram kawat, dan mobil pemadam kebakaran.

BACA JUGA: PTPN IV PalmCo Distribusikan 7,5 Ton Beras SPHP di Tahap Awal Program Pangan Murah

Selain pengerahan personel di lapangan, PalmCo juga memanfaatkan sistem deteksi dini berbasis teknologi. Perusahaan mengandalkan sistem pemantauan digital Artificial Intelligence Fire Monitoring Integrated Ground Checking Nusantara (ARFINA), yang mampu mendeteksi titik panas secara real-time di seluruh wilayah kerja.

“Kami ingin memastikan potensi karhutla dapat terdeteksi dan ditangani sebelum membesar. Teknologi ini kami kombinasikan dengan kesiapan tim di lapangan agar tidak terjadi kebakaran yang berakibat merugikan masyarakat maupun lingkungan,” lanjut Jatmiko.

Untuk mendukung kesiapsiagaan, PalmCo juga telah membangun sejumlah embung atau kolam penampungan air di titik-titik strategis, sebagai cadangan untuk pemadaman darurat. Menurut Jatmiko, investasi pada sistem pencegahan jauh lebih efektif dibanding penanganan saat bencana sudah meluas.

“Dengan kesiapan sumber daya dan infrastruktur yang kami miliki, kami ingin menunjukkan bahwa PTPN IV PalmCo bisa menjadi pelopor dalam perlindungan lingkungan,” tegasnya.

Langkah PalmCo mendapat apresiasi langsung dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Hanif Faisol Nurofiq, yang hadir dalam pelepasan satuan tugas pemadam karhutla gabungan di Lapangan Pertamina Hulu Rokan, Pekanbaru, Kamis (24/7).

“Kami sangat menghargai inisiatif PTPN yang telah mengerahkan pasukannya. Ini adalah bentuk kepedulian kolektif yang seharusnya ditiru oleh perusahaan lain,” ujar Hanif.

Ia menegaskan bahwa penanggulangan karhutla bukan semata tugas pemerintah daerah, melainkan tanggung jawab bersama yang membutuhkan kolaborasi semua pihak, termasuk dunia usaha.

“Tidak ada penanganan karhutla yang efektif jika hanya dilakukan sektoral. Kolaborasi adalah kunci. Dunia usaha harus menjadi bagian dari solusi,” tegasnya.

Dalam kunjungan kerja tersebut, Hanif juga menyampaikan bahwa pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menghadapi potensi lonjakan titik api. Salah satunya melalui penerapan teknologi modifikasi cuaca (TMC) yang dijalankan bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta memperkuat penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran.

“Jika terbukti ada pihak yang dengan sengaja membakar, sanksi tegas pasti akan diberikan. Tidak ada kompromi,” kata Hanif.

Cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah Sumatera dan Kalimantan tahun ini menjadi faktor yang meningkatkan risiko karhutla. Mengingat pengalaman buruk pada 2015 hingga 2019, saat kabut asap menutup langit dan mengganggu aktivitas jutaan warga, pemerintah mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan sejak dini.

Kehadiran sektor korporasi seperti PalmCo dalam upaya mitigasi dan penanganan karhutla dinilai sebagai langkah strategis dalam membangun ketangguhan kawasan rawan bencana. Dengan dukungan teknologi dan kolaborasi lintas sektor, Indonesia diharapkan dapat menghindari krisis lingkungan serupa di masa depan. (A3)

Sumber: Antara

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP