BPS Sebut Sektor Pertanian Dorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Tengah Ketidakpastian Global


AGRICOM, JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2025 menunjukkan kinerja solid di tengah tantangan ekonomi global. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi nasional tumbuh sebesar 5,12 persen secara tahunan (year-on-year) dan 4,04 persen secara triwulanan (quarter-to-quarter). Salah satu penopang utama pertumbuhan ini adalah sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan.

Dari sisi produksi, sektor pertanian mencatatkan pertumbuhan paling tinggi dibandingkan sektor lainnya, yakni sebesar 13,53 persen dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 9,74 persen. Kontribusi sektor ini terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 13,83 persen, menjadikannya sektor terbesar kedua setelah industri pengolahan.

Kinerja positif ini didorong oleh sejumlah kebijakan strategis pemerintah yang langsung menyentuh kebutuhan di tingkat akar rumput, seperti program percepatan tanam, pompanisasi, serta peningkatan alokasi pupuk bersubsidi. Dampaknya terlihat jelas pada peningkatan nilai tambah sektor pertanian dari Rp361,5 triliun pada triwulan I menjadi Rp410,4 triliun pada triwulan II-2025.

BACA JUGA: Kementan Gandeng Kejaksaan dan Polri Perketat Pengawasan Distribusi Pupuk Subsidi

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengapresiasi capaian ini sebagai hasil nyata kerja sama antara petani, pemerintah pusat, daerah, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.

"Pertumbuhan 13,53 persen di sektor pertanian bukanlah hal yang terjadi secara tiba-tiba. Ini adalah hasil dari implementasi kebijakan yang tepat sasaran, seperti pompanisasi, percepatan distribusi pupuk, dan pembangunan infrastruktur penunjang. Kami akan terus memperkuat langkah-langkah strategis ini demi ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan petani," tegas Menteri Amran, dikutip Agricom.id dari laman Kementan.

Laporan terbaru dari Food and Agriculture Organization (FAO) turut menguatkan optimisme ini. FAO mencatat bahwa produksi pangan Indonesia menunjukkan tren peningkatan. Produksi padi tahun 2025 diperkirakan mencapai 55,6 juta ton, sedikit lebih tinggi dari rata-rata lima tahun terakhir, sementara produksi jagung diperkirakan naik sekitar 6 persen menjadi 15,5 juta ton.

Capaian tersebut menjadi indikator kuat bahwa Indonesia tengah berada di jalur yang tepat menuju swasembada pangan.

Dari perspektif wilayah, Pulau Jawa masih menjadi pusat perekonomian nasional dengan kontribusi sebesar 56,94 persen terhadap total PDB dan pertumbuhan tahunan sebesar 5,24 persen. Namun demikian, Pulau Sulawesi mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi secara tahunan, yakni 5,83 persen, mencerminkan peningkatan aktivitas ekonomi dan pembangunan yang lebih merata hingga ke kawasan timur Indonesia.

Ke depan, Kementerian Pertanian berkomitmen memperkuat program prioritas nasional, seperti perluasan areal tanam, replanting kelapa sawit, serta modernisasi sistem pertanian. Langkah ini menjadi bagian dari visi besar untuk mewujudkan sektor pertanian yang lebih produktif, tangguh, dan berkelanjutan.

Dengan dukungan kuat dari semua pihak, Indonesia optimistis sektor pertanian akan terus menjadi fondasi utama dalam memperkuat ekonomi nasional dan mewujudkan kedaulatan pangan. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP