AGRICOM, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmennya menjaga Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) nasional, sambil tetap mendorong investasi. Karena tekanan, lahan pertanian adalah fondasi ketahanan pangan yang tidak boleh dikompromikan.
Pernyataan itu disampaikan Mentan Amran saat menerima kunjungan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Rabu (13/8/2025). Pertemuan membahas berbagai isu strategis, mulai dari pertanian, perkebunan, hilirisasi, peningkatan produksi padi dan pangan, hingga peluang investasi di Jabar.
“Pak Gubernur menyampaikan di Subang akan dibangun pabrik mobil senilai sekitar Rp33 triliun .
BACA JUGA:
- Agustus Panen Besar, Harga Bawang Merah Turun Bertahap
- Mentan Amran: Kasus Beras Oplosan Ubah Peta Pasar, Penggilingan Kecil dan Pengecer Panen Berkah
Ia menegaskan pemerintah tidak menutup pintu investasi karena dapat membuka banyak lapangan kerja. Namun, investasi harus sejalan dengan upaya menjaga luasan lahan pertanian. “Produksi beras kita saat ini adalah yang tertinggi sepanjang sejarah. Jadi lahan yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai target produksi,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Amran juga memeriksa pencapaian produksi pangan Jawa Barat yang kini berada di posisi ketiga nasional. Ia meminta agar produksi terus ditingkatkan. “Produksi pangan Jabar sudah tinggi, tapi kalau bisa, akselerasi lagi supaya jadi peringkat pertama. Kementan siap dukung penuh, baik pendampingan teknis, bantuan sarana-prasarana, maupun program intensifikasi dan ekstensifikasi,” kata Amran.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menjelaskan, ada tiga agenda utama yang dibahas: penghijauan lahan PTPN, investasi Vinfast dan BYD di Subang, serta penyelarasan data LP2B. “Di lokasi investasi itu, sawahnya sudah tidak ada, tapi di peta tata ruang Jabar masih tercatat sebagai LP2B. Kami ingin menyelaraskan data agar investasi jalan dan lahan pertanian tergantikan,” jelasnya.
Dedi menegaskan, Pemprov Jabar sepakat menjalankan rekomendasi Mentan terkait penggantian lahan LP2B yang terdampak sebesar tiga kali lipat. “Ini bagian dari komitmen menjaga ketahanan pangan, mendukung investasi, dan mendorong perekonomian daerah,” ujarnya. (A3)