AGRICOM, BELITUNG – Program investasi perkebunan kelapa di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) diproyeksikan memberikan keuntungan signifikan bagi masyarakat, khususnya pemilik lahan. Berdasarkan perhitungan produksi, petani berpotensi memperoleh pendapatan hingga Rp13,5 juta per hektare setiap bulan.
Gubernur Babel Hidayat Arsani menjelaskan, satu hektar lahan akan ditanami 180 pohon kelapa. Setiap pohon diperkirakan menghasilkan 15 butir kelapa, sehingga total produksi mencapai 2.700 butir per hektare. Dengan asumsi harga Rp25.000 per butir, nilai produksi dapat mencapai Rp67,5 juta per hektare.
“Dari total itu, hak petani sebesar 20 persen keuntungan setara dengan Rp13,5 juta per hektare per bulan. Inilah potensi nyata yang akan dirasakan masyarakat,” ujar Hidayat saat pertemuan kelompok tani di Belitung, Selasa (12/8/2025).
BACA JUGA:
- Harga CPO KPBN Turun 3% pada Kamis (14/8), Reli Bursa Malaysia Terhenti
- Kemenperin Dorong Nilai Tambah Produk Khusus Melalui Penguatan Industri Pengolahan
Selain meningkatkan pendapatan, program ini diharapkan menyerap hingga 50 ribu tenaga kerja dan memanfaatkan lahan tidak produktif di wilayah Babel. Penanaman tahap awal akan dilakukan tahun ini di Selat Nasik, Belitung, seluas 1.000 hektare.
Perwakilan investor, Wardinam, memastikan akan langsung menanam kelapa super tanpa tahap uji coba, karena bibit yang digunakan telah teruji kualitasnya. Seluruh hasil panen dari petani lokal akan dibeli oleh pabrik pengolahan yang rencananya dibangun di Bangka dan Belitung.
“Tidak ada kelapa yang akan terbuang. Semua akan diolah menjadi produk bernilai tambah, mulai dari santan, minyak, hingga batok kelapa yang siap diekspor,” jelas Wardinam, dikutip Agricom.id dari KBRN RRI .
Masyarakat pun menyambut positif program ini. Salah satu warga Belitung, Rheno, menilai proyek kelapa dapat membawa perubahan besar bagi perekonomian daerah.
“Kalau benar bisa memberi penghasilan bulanan yang pasti, ini kabar baik bagi kami. Apalagi lahan yang selama ini terbengkalai akhirnya bisa dimanfaatkan,” ujarnya. (A3)