AGRICOM, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmennya membangun ekosistem pangan yang sehat sebagai kunci menuju keberlanjutan pangan Indonesia. Hal ini ia sampaikan saat diluncurkannya Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak dalam rangka HUT ke-80 RI, yang juga ditandai dengan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
“Tujuan kami jelas, membangun ekosistem pangan yang sehat. Selama ini masih banyak anomali di lapangan, dan inilah yang ingin kita perbaiki bersama,” ujar Mentan Amran, dikutip Agricom.id dari laman Kementan.
BACA JUGA:
- Pemerintah Salurkan 43.665 Ton Beras SPHP ke 38 Provinsi Untuk Stabilisasi Harga
- Kopi Desa Sidomulyo Jember Tembus Pasar Internasional, Ekspor Perdana ke Tiga Negara
Ia menambahkan, perhatian Presiden terhadap sektor pangan sangat besar. Dalam delapan bulan terakhir, pemerintah menerbitkan sejumlah Instruksi Presiden (Inpres) untuk mempercepat pembangunan pangan. “Ini gagasan besar dari Bapak Presiden untuk memperkuat pangan nasional,” katanya.
Amran juga memaparkan delapan langkah percepatan pembangunan pangan, mulai dari penataan regulasi, pemerataan pupuk, rehabilitasi dan pembangunan irigasi 2 juta hektare, optimalisasi lahan, hingga pencetakan sawah baru. Hasilnya, stok pangan nasional mencapai level tertinggi sepanjang sejarah, sekaligus berdampak positif bagi kesejahteraan petani.
“Nilai Tukar Petani kita kini 122 persen, jauh di atas target 110 persen. Produk Domestik Bruto (PDB) pertanian juga menjadi penopang ekonomi nasional dengan pencapaian tertinggi dalam sejarah,” jelasnya.
Meski begitu, Amran menekankan pembenahan pasar masih menjadi tantangan. “Kita produsen CPO, ayam, telur, hingga bawang merah terbesar, tapi kadang terjadi kelangkaan atau harga melonjak di dalam negeri. Distorsi seperti ini harus diakhiri,” tegasnya.
Sebagai langkah nyata, pemerintah menyiapkan operasi pasar besar-besaran dengan beras SPHP. “Kami sudah siapkan 1,3 juta ton untuk stabilisasi. Jika pasar sehat, maka ekosistem pangan ikut sehat. Petani sejahtera, konsumen terbantu, pengusaha tenang,” imbuh Amran.
Kinerja Perum Bulog menjadi penguat optimisme ini. Direktur Utama Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menyebut GPM memiliki tiga tujuan utama: menyalurkan beras murah, menjaga pasokan dan harga, serta mendukung pengendalian inflasi. Hingga kini, Bulog telah menyalurkan 290.016 ton beras SPHP atau 19,33 persen dari target, melalui 30.375 mitra yang tersebar di seluruh Indonesia.
Distribusi dilakukan melalui pasar, koperasi, pemerintah daerah, TNI-Polri, hingga ritel modern seperti Indomaret dan Alfamart. Per 29 Agustus, penyaluran harian bahkan menembus hampir 6.000 ton, tertinggi dari rata-rata harian. “Ini bukti nyata komitmen Bulog menjaga stabilitas pangan nasional,” ujar Rizal.
Dalam GPM hari ini, distribusi masif dilakukan di 4.302 titik kecamatan, 414 titik Polri, 449 titik TNI, 129 titik BUMN, serta 415 titik lainnya, dengan total penyaluran diperkirakan mencapai 43.665 ton.
Menutup acara, Mentan Amran menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang bersinergi menjaga ketahanan pangan. “Mari kita bergandengan tangan membangun ekosistem pangan yang sehat demi masa depan bangsa,” tutupnya. (A3)