Kopi Desa Sidomulyo Jember Tembus Pasar Internasional, Ekspor Perdana ke Tiga Negara


AGRICOM, JEMBER, JAWA TIMUR – Kabar gembira datang dari Desa Sidomulyo, Kabupaten Jember. Koperasi Desa Merah Putih Sidomulyo resmi melepaskan ekspor kopi perdana ke tiga negara sekaligus yakni Brunei Darussalam, Hong Kong, dan Singapura.

“Dari desa kecil di lereng Gumitir ini, kopi kita berhasil menembus pasar internasional,” kata Kepala Desa Sidomulyo, Kamiluddin, saat acara pelepasan ekspor, Minggu.

Ekspor ini difasilitasi Pusat Ekspor Surabaya, perpanjangan tangan Kementerian Perdagangan. Prosesnya merupakan tindak lanjut dari business matching yang telah terverifikasi melalui Inaexport, direktori bisnis resmi Kementerian Perdagangan.

BACA JUGA: 

- Mendag Busan: Ekspor Hortikultura Melonjak 49%, Impor Pangan Berhasil Ditekan

- Harga Patokan Ekspor (HPE) Biji Kakao Turun Menjadi USD 7.743/MT, BK Tetap 15 Persen pada September 2025

Menurut Kamiluddin, pencapaian ini bukan hanya soal transaksi kopi, tetapi juga soal kepercayaan bahwa desa bisa mengelola koperasi secara profesional, transparan, dan berorientasi global.

Koperasi Merah Putih Sidomulyo sendiri sebelumnya telah ditetapkan sebagai salah satu dari delapan koperasi percontohan binaan nasional Kementerian Koperasi dan UKM melalui LPDB. Koperasi ini memiliki enam unit usaha wajib, mulai dari klinik, apotek, logistik, simpan pinjam, sembako, hingga pergudangan kopi. Dari sekian unit usaha, kopi menjadi produk unggulan yang kini sukses go internasional.

Dalam acara peluncuran ekspor, koperasi menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan nilai transaksi mencapai 78.000 dolar AS, terdiri dari 30.000 dolar dari Brunei Darussalam, 23.000 dolar dari Singapura, dan 25.000 dolar dari Hong Kong.

Tak hanya itu, koperasi juga menandatangani MoU pembukaan kantor perwakilan di Brunei Darussalam, langkah strategi untuk memperluas pasar sekaligus memperkuat jaringan perdagangan.

Acara pelepasan ekspor ini juga dihadiri langsung oleh pembeli dari Brunei Darussalam, Pangiran Sirajuddin Abdirrahman. Sementara pembeli dari Hong Kong, Wulan, dan perwakilan dari Singapura, Eka Mardjiati (BISA Connection), bergabung secara virtual. Yang ketiga sepakat melanjutkan kerja sama berkelanjutan dengan Koperasi Desa Merah Putih Sidomulyo.

“Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa koperasi desa bisa tumbuh menjadi motor penggerak perekonomian hingga ke pasar dunia,” ujar Kamiluddin, dikutip Agricom.id dari Antara, Selasa (2/9).

Ia berharap capaian ini menjadi inspirasi bagi koperasi desa lain di seluruh Indonesia untuk terus mengembangkan produk unggulan mereka agar mampu bersaing di tingkat internasional. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP