Kopi Lampung Tembus Hong Kong, Ekspor Perdana 6,3 Ton Senilai Rp750 Juta


AGRICOM, BANDAR LAMPUNG – Kabar menggembirakan datang dari dunia kopi nusantara. Untuk pertama kalinya, kopi bubuk sangrai asal Lampung berhasil menembus pasar Hong Kong. seluas 6,3 ton kopi senilai Rp750 juta resmi diekspor dengan pendampingan dari Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Karantina) Lampung.

Kepala Karantina Lampung, Donni Muksydayan, menegaskan bahwa memastikan kopi ekspor ini memenuhi standar mutu internasional. “Tugas kami menjamin komoditas ekspor yang aman, berkualitas, dan bebas dari organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Untuk itu, kami telah menerbitkan Phytosanitary Certificate (PC) sebagai jaminan,” jelas Donni, dikutip Agricom.id dari Antara, Kamis (18/9).

BACA JUGA:  Kementan Serahkan Bantuan Alsintan dan Tanam Kelapa di Nusakambangan

Langkah ini melanjutkan rekam jejak Karantina Lampung dalam membuka jalan kopi lokal ke pasar global. Tahun lalu, kopi roasting Lampung sudah lebih dulu masuk ke Tiongkok dan Taiwan dengan volume 1,1 ton. Sepanjang tahun 2025, tercatat 230 kilogram kopi kembali dikirim ke Tiongkok.

Tren ekspor kopi Lampung sendiri memang terus melesat. Berdasarkan data Barantin Sistem Elektronik Teknologi Pelayanan Transaksi dan Utilitas (BEST TRUST) menunjukkan:

  • 2023 : 167,56 ribu ton, bernilai Rp4,725 triliun
  • 2024 : 189,81 ribu ton, bernilai Rp10,456 triliun
  • Jan–Jul 2025 : sudah tembus 160,73 ribu ton, senilai Rp10,741 triliun

Setiap tahunnya, kopi Lampung berhasil menembus lebih dari 50 negara tujuan. Hal ini membuktikan minat pasar global yang tinggi terhadap kualitas kopi dari provinsi ini.

Donni menambahkan, ekspor perdana ke Hong Kong ini tak lepas dari kerja sama pihak lintas, termasuk dukungan Pemerintah Provinsi Lampung. “Karantina hadir bukan hanya untuk memastikan keamanan, tetapi juga mendukung peningkatan nilai tambah produk pertanian kita,” ujarnya.

Ia berharap pencapaian ini bisa menjadi pemicu bagi pelaku industri kopi Lampung untuk semakin meningkatkan produksi, kualitas, serta inovasi produk hilir. “Langkah ini memperkuat posisi Lampung sebagai sentra kopi unggulan nasional yang siap bersaing di pasar global,” tutup Donni. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP