AGRICOM, BALI – Minyak kelapa sawit dan komoditas perkebunan lainnya menjadi sorotan utama dalam pertemuan bilateral antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dengan Komisioner Perdagangan dan Keamanan Komisi Ekonomi Eropa, Maroš Šef?ovi?, di Bali, Selasa (23/9/2025). Pertemuan ini sekaligus memperkuat kerja sama perdagangan dan investasi Indonesia–Uni Eropa dalam kerangka penyelesaian Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia–Uni Eropa (IEU–CEPA).
Airlangga menegaskan bahwa penyelesaian perundingan IEU–CEPA merupakan tindak lanjut dari kesepakatan politik Presiden RI dan Presiden Komisi Eropa pada Juli 2025 lalu. “Isu-isu utama terkait akses pasar, tarif, jasa investasi, dan fasilitas perdagangan telah tercakup dalam perundingan. Ratifikasi dan implementasi perlu segera diselesaikan agar manfaatnya dirasakan bersama, khususnya bagi komoditas unggulan Indonesia,” kata Airlangga, dikutip Agricom.id dari laman Kemenko Perekonomian.
Komisioner Maroš menilai strategi komoditas Indonesia seperti minyak sawit, kakao, tekstil, dan alas kaki akan memperoleh manfaat signifikan dari kesepakatan ini. “Pebisnis Eropa menyambut baik perkembangan pesat yang telah dicapai. Minat investasi ke Indonesia juga semakin kuat,” ujarnya.
BACA JUGA:
- Kesepakatan IEU-CEPA Tandai Babak Baru Kemitraan Dagang Indonesia-Uni Eropa
- SPKS Minta Menkeu Purbaya Hapus Pajak dan Pungutan Ekspor Sawit demi 3,5 Juta Petani
Selain sawit, UMKM pertanian juga menjadi fokus diskusi. Airlangga menekankan pentingnya agar pelaku usaha kecil di sektor perkebunan dapat merasakan perbedaan nyata dari penerapan IEU–CEPA. Hal ini termasuk pemanfaatan peluang dalam digitalisasi perdagangan melalui e-logistik, pembayaran elektronik, dan pembatasan konektivitas digital ASEAN–UE.
Dalam forum tersebut, isu impor produk pertanian Eropa juga dibahas agar tetap seimbang dengan akses pasar bagi komoditas perkebunan Indonesia. “UMKM harus menjadi bagian penting dalam perdagangan internasional, sama seperti di Uni Eropa yang 99 persen perusahaannya adalah UMKM,” tambah Maroš.
Pertemuan ditutup dengan penandatanganan dan pengumuman bersama mengenai Penyelesaian Substansial Perundingan IEU–CEPA serta sesi Indonesia–EU Business Outlook. Kesepakatan ini diharapkan memperkuat posisi komoditas perkebunan Indonesia, khususnya sawit, di pasar Eropa sekaligus membuka peluang investasi baru di sektor hilirisasi. (A3)