Ilustrasi. Hackathon Sawit Nasional 2025 melahirkan inovasi digital dari kampus untuk masa depan industri sawit berkelanjutan — dari radar AI hingga pemupukan robot presisi. Foto: Chintia Aristi Aprianti/Sawit Fest 2021
AGRICOM, JAKARTA — Inovasi anak muda kembali menjadi sorotan! Sebanyak 139 tim mahasiswa dari 35 perguruan tinggi di seluruh Indonesia unjuk kreativitas dalam ajang Hackathon Sawit Nasional 2025, sebuah kompetisi digital berskala nasional yang digelar oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP).
Mengusung tema “Mengakselerasi Peran Sosial Ekonomi Sawit Melalui Inovasi Digital,” kompetisi ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk menciptakan teknologi yang dapat memberikan dampak nyata bagi industri sawit nasional — mulai dari kebun hingga produk turunan.
BACA JUGA:
- Harga CPO Inacom Naik Lagi, Bursa Malaysia Menguat Dua Hari Beruntun Pada Selasa (11/11)
Dari Ide ke Aksi Nyata
Diselenggarakan secara daring sejak Agustus hingga November 2025, Hackathon ini tak sekadar lomba ide. Peserta mengikuti sesi pertemuan mentoring , mentoring, dan penjurian intens untuk menghasilkan Minimum Viable Product (MVP) — prototipe digital yang siap diterapkan di lapangan.
Dari 118 tim yang lolos seleksi awal, akhirnya empat tim terbaik berhasil menembus babak final berkat ide-ide luar biasa yang dinilai berdasarkan dampak ekonomi, keinginan, kelayakan teknis, dan skalabilitas solusi.
Anak Muda, Kunci Transformasi Sawit
Ketua Umum GAPKI Eddy Martono menegaskan bahwa masa depan industri sawit sangat bergantung pada kemampuan beradaptasi terhadap teknologi baru.
"Sawit memiliki masa depan yang luar biasa. Melalui Hackathon ini, kami ingin melihat lahirnya inovasi berbasis AI, digitalisasi tata kelola, hingga model bisnis baru. Anak-anak muda di sini membuktikan bahwa mereka siap membawa industri sawit ke level berikutnya," ujarnya, dalam keterangan tertulis yang diterima Agricom.id , Rabu (12/11).
Eddy juga menambahkan, ajang ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antara dunia usaha, akademisi, dan pemerintah dalam mempercepat inovasi berkelanjutan di sektor sawit.
Para Juara Inovasi Sawit 2025
Berikut deretan inovator muda yang menorehkan prestasi di Hackathon Sawit Nasional 2025:
Juara 1 — Tim BiFlow (ITS Surabaya)
“RAPIDS: Radar Non-Invasif Berbasis Machine Learning untuk Deteksi Dini Ganoderma Boninense di Kelapa Sawit.”
Hadiah: Rp 75 juta + sertifikat
Juara 2 — Tim SawITSmart (ITS Surabaya)
“Robot AI untuk Pemupukan Presisi dan Pemantauan Berkelanjutan Perkebunan Sawit.”
Hadiah: Rp 50 juta + sertifikat
Juara 3 — Tim Jos Sawit (PENS Surabaya)
“AI & IoT Portable untuk Monitoring, Pemetaan, dan Prediksi Sawit.”
Hadiah: Rp 30 juta + sertifikat
Kategori Khusus Model Bisnis Paling Mengganggu — Tim Tancap.in (Muhammad Farhan Imanudin, Muhamad Rizqi Abdillah, dan Fryma Zhafran Raihan dari Institut Teknologi Bandung/ITB)
“TANCAP: Digitalisasi Presisi untuk Produktivitas Sawit Berkelanjutan”
Hadiah: Rp20.000.000 + sertifikat.
Membangun Ekosistem Inovasi Sawit Nasional
Hackathon Sawit Nasional 2025 bukan sekedar ajang kompetisi, tapi juga wadah kolaborasi antara talenta digital muda dan pelaku industri sawit. Melalui pendekatan hackathon , peserta didorong untuk mengembangkan solusi yang fokus pada efisiensi, kemiskinan, dan peningkatan nilai sosial-ekonomi.
Dengan semangat inovasi dan kolaborasi lintas sektor, masa depan industri sawit Indonesia kini hadir di tangan generasi muda yang berani berpikir kreatif dan bertindak nyata. (A3)