Harga CPO Inacom Naik Lagi, Bursa Malaysia Menguat Dua Hari Beruntun Pada Selasa (11/11)

Harga CPO Inacom Naik Lagi, Bursa Malaysia Menguat Dua Hari Beruntun Pada Selasa (11/11)
Agricom.id

12 November 2025 , 15:25 WIB

Harga CPO di KPBN naik ke IDR 13,800/kg pada Selasa (11/11), seiring penguatan harga di Bursa Malaysia yang didorong oleh naiknya minyak kedelai global. Foto: Agricom.id

 

AGRICOM, JAKARTA — Harga minyak sawit mentah (CPO) kembali bergerak naik di dalam negeri. Pada perdagangan Selasa (11/11/2025), Indonesia Commodity Market (Inacom) atau KPBN menetapkan harga CPO di level Rp 13.800 per kilogram, naik Rp 100 atau sekitar 0,73% dibandingkan hari sebelumnya.

Peningkatan ini menunjukkan sentimen positif di pasar minyak nabati global masih berlanjut. Berdasarkan data KPBN, harga CPO Franco Dumai ditetapkan Rp 13.700/kg, Talang Duku Rp 13.500/kg, dan Teluk Bayur Rp 13.750/kg.

BACA JUGA: 

- Harga CPO KPBN Inacom Naik, Bursa Malaysia Juga Ditutup Menguat Pada Senin (10/11)

- Harga Referensi CPO November 2025 Naik Tipis, Didorong Ekspektasi Kenaikan dan Kenaikan Harga Minyak Nabati 

 

Pasar Malaysia Menguat Dua Hari Beruntun

Dari luar negeri, kabar baik datang dari Bursa Malaysia Derivatives Exchange. Harga kontrak acuan CPO untuk pengiriman Januari 2026 naik RM 65 per ton, atau sekitar 1,58%, menjadi RM 4,177 per ton metrik (setara US$988,87) pada sesi perdagangan tengah hari.

Peningkatan ini menandai penguatan untuk hari kedua berturut-turut. Salah satu pendorong utamanya adalah menguatnya harga minyak kedelai di bursa Chicago Board of Trade (CBOT), yang sering menjadi acuan pergerakan harga minyak sawit.

Namun, kenaikan harga CPO masih dibayangi kekhawatiran soal cuaca ekstrem dan melemahnya ekspor Malaysia pada awal November. Berdasarkan survei kargo, ekspor minyak sawit Negeri Jiran pada periode 1–10 November turun antara 9,5% hingga 12,3% dibandingkan bulan sebelumnya, menandakan permintaan dari India, Tiongkok, dan Uni Eropa sedang melambat.

Cuaca Jadi Faktor Penentu

Badan Meteorologi Malaysia memperkirakan musim monsun timur laut akan dimulai Kamis (13/11) dan berlangsung hingga Maret 2026, meliputi kawasan pesisir timur Semenanjung Malaysia, Sabah, dan Sarawak. Curah hujan tinggi yang berkepanjangan dapat menyebabkan banjir di daerah rendah, berpotensi mengganggu kegiatan panen dan distribusi minyak sawit.

Sementara itu, di bursa lain, harga minyak nabati juga bergerak positif. Kontrak minyak kedelai di Dalian naik 0,78%, sedangkan kontrak minyak sawit di bursa yang sama melonjak 1,34%. Di CBOT, minyak kedelai juga menguat 0,32%, memberi dorongan sentimen bagi pasar minyak nabati global.

Tender KPBN 11 November 2025 (Excl. PPN)

Crude Palm Oil (CPO)

  • Franco Dumai: Rp 13.800 – IBP
  • Franco Teluk Bayur: Rp 13.670 – WIRA
  • Loco Pelaihari: Rp 13.246 (WD) — Penawaran tertinggi Rp 12.755 – WNI

CPKO (Minyak Inti Sawit Mentah)

  • Franco Dumai: Rp 26.064 (WD) — Penawaran tertinggi Rp 25.300 – Ecogreen
  • Loco Lampung: Rp 25.990 (WD) — Penawaran tertinggi Rp 24.210 – IKIN
  • Loco Palembang: Rp 25.820 (WD) — Penawaran tertinggi Rp 24.610 – IKIN

PK (Palm Kernel)

  • Franco Belawan: Rp 12.077 (WD) — Penawaran tertinggi Rp 11.785 – MM. (A3)

Sumber: InfoSAWIT

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP