Pabrik Coklat Valrhona Perancis Tertarik Kakao Fermentasi Indonesia

Pabrik Coklat Valrhona Perancis Tertarik Kakao Fermentasi Indonesia
Agricom.id

04 September 2019 , 06:21 WIB

Agricom.id, JEMBRANA  - Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (PPHBUN), Dedi Junaedi, M.Sc sangat serius dalam meningkatkan akses pasar bagi kakao fermentasi. Ini dibuktikan dengan upayanya melakukan negosisasi langsung dengan produsen cokelat asal Perancis Valrhona dalam sebuah pertemuan di Bali. Valrhona diwakili oleh Julien. Selain Valrhona, hadir pula perwakilan Yayasan Kalimanjari, I.G.A.A. Widiastuti, yang merupakan mitra Valrhona di Indonesia dalam penyediaan biji kakao fermentasi khususnya di Kabupaten Jemrana, Bali.

Dalam pertemuan tersebut, Ir. Dedi Junaedi menyatakan bahwa Direktorat Jenderal Perkebunan sangat concern dalam peningkatan nilai tambah petani kakao. Upaya Ditjen Perkebunan untuk meningkatkan gairah petani kakao menghasilkan biji fermentasi semakin masif dilakukan. Selain dalam bentuk regulasi, fasilitasi sarana budidaya, pascapanen dan juga akses pasar terus menerus dilakukan. Ini merupakan terobosan pemerintah dalam upaya meningkakan nilai tambah petani kakao. “Kami berharap Valrhona bisa menampung biji fermentasi yang dihasilkan petani kakao di Indonesia dengan selisih harga yang layak. Dengan harga yang layak tentu saja ini akan menggugah minat petani untuk melakukan fermentasi biji kakao” demikian pernyataan Ir. Dedi Junaedi, M.Sc.

Sementara itu Julien dari fihak Valrhona menyatakan bahwa Valrhona siap menampung bji kakao fermentasi petani yang memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Valrhona dan akan melakukan pembinaan kepada petani. Senada dengan Julien, I.G.A.A. Widiastuti yang telah 8 tahun mendampingi Koperasi Kerta Samaya Samaniya (KSS) Kabupaten Jembrana, dalam memasok bahan baku kakao fermentasi ke Valrhona menyatakan bahwa petani Indonesia telah terbukti mampu menghasilkan biji kakao fermentasi dengan kualitas ekspor dengan pembinaan yang baik. Ia juga berharap dengan adanya dukungan dan upaya positif pemerintah, akan meningkatkan semangat petani kakao menghasilkan biji fermentasi.

Kasubdit Pascapanen, Agus Hartono, mengungkapkan, keseriusan Ditjen Perkebunan dalam mendorong petani menghasilkan biji kakao fermentasi juga dilakukan dengan membangun konektivitas antar kelompok tani.

“Konektvitas sangat perlu dibangun antar kelompok tani. Kami mencoba menghubungkan kelompok-kelompok tani kakao yang ada di daerah sentra kakao untuk dapat terkoneksi. Dengan adanya konektivitas ini diharapkan akan mampu memerikan transfer pengetahuan dan pengalaman dalam menghasilkan biji kakao fermentasi,” katanya dalam keterangan resmi diterima Agricom.id belum lama ini.

Kata Agus untuk saat ini, melalui inisiasi Ditjen Perkebunan, petani kakao dari Kabupaten Kolaka Timur dan Kolaka Utara yang tergabung dalam wadah Lembaga Ekonomi (LEM) telah melakukan studi banding ke Koperasi Kerta Samaya Samaniya (KSS) Kabupaten Jembrana untuk saling berkolaborasi menghasilkan biji kakao fermentasi dan akses pasar yang lebih baik. Bahkan Bupati Kolaka Timur, Toni Herbiasnyah ikut terjun langsung mengunjungi KSS untuk memberikan semangat kepada petaninya.

Saat kunjungannya ke KSS Tony menyatakan Koperasi Kerta Samaya Samaniya (KSS) Kabupaten Jembrana yang telah mampu mengekspor kakao fermentasi ke Perancis, Jepang, Belada dan Inggris, menjadi rujukan bagi petani dan juga pemerintah dalam mengembangkan agrobisnis kakao khususnya di Kabupaten Kolaka Timur. (A2)

 

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP