Lewat Program Bun500, Kementan Salurkan Bibit Kopi Untuk Genjot Produktivitas

Lewat Program Bun500, Kementan Salurkan Bibit Kopi Untuk Genjot Produktivitas
Agricom.id

22 October 2019 , 06:55 WIB

Agricom,id, BANDUNG – Komsumsi kopi dalam negeri kian meningkat. Begitu pun permintaan dari luar negeri. Sayangnya belum diimbangi dengan produksi kopi yang besar-besaran. Begitu dikatakan Direktur Jenderal Perkebunan, Kasdi Subagyono pada Pembukaan Kompetisi Kopi Spesialiti Indonesia (KKSI) ke-11 di Gedong Budaya Sabilulungan (GBS), Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (18/10/2019).

"Permintaan kopi dari luar sangat besar. Bahkan dalam negeri konsumen kopi sangat meningkat. Sayangnya produktivitas kopi kita masih relatif stagnan," ujar Kasdi dalam keerangan resmi diterima Agricom.id, belum lama ini.

Menurut Kasdi, produktivitas kopi dalam negeri masih berkisar sekitar 600-720 ribu ton per tahun dengan produktivitas hanya 0,7 ton per hektare atau sekitar 775 kilogram (kg) per hektare. Makanya terobosan meningkatkan produktivitas dan produksi kopi itu bagian yang sangat penting," tegas Kasdi.

Saat ini, Kementan sudah menyediakan bibit unggul kopi melalui program 500 juta untuk enam tahun ke depan (Bun500), dengan produktivitas sebesar 2,1 hingga 3 ton per hektare.

Lebih lanjut kata Kasdi, bibit unggul yang diberikan secara gratis tersebut untuk kebutuhan peremajaan, rehabilitasi, maupun ekspansi kurang dari 1 miliar batang. "Kalau produktivitas kita tingkatkan, jangkauan benih dari rakyat makin dekat, itu yang menyebabkan kita memiliki daya saing yang besar ke depan.

Selain dari sisi produktivitasnya (hulunya), Kasdi juga mendorong dari sisi hilirnya untuk memberikan nilai tambah pendapatan petani."Coba untuk tidak menjual green bean untuk kopi, tetapi menjual olahan, entah itu roasted, bubuk yang dikemas dengan bagus dan dilengkapi aturan packaging yang benar, maka akan meningkat produktivitas kopi kita masih relatif stagnan," Menurut Kasdi, produktivitas kopi dalam negeri masih berkisar sekitar 600-720 ribu ton per tahun dengan produktivitas hanya 0,7 ton per hektare atau sekitar 775 kilogram (kg) per hektare. Makanya terobosan meningkatkan produktivitas dan produksi kopi itu bagian yang sangat penting," tegas Kasdi.

Saat ini, Kementan sudah menyediakan bibit unggul kopi melalui program 500 juta untuk enam tahun ke depan (Bun500), dengan produktivitas sebesar 2,1 hingga 3 ton per hektare.

Selain dari sisi produktivitasnya (hulunya), Kasdi juga mendorong dari sisi hilirnya untuk memberikan nilai tambah pendapatan petani.

"Coba untuk tidak menjual green bean untuk kopi, tetapi menjual olahan, mentah itu roasted, bubuk yang dikemas dengan bagus dan dilengkapi aturan packaging yang benar, maka akan meningkatkan nilai tambah," ujarnya. (A2)

 

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP