Andi Nur Alam Syah, Direktur Jenderal Perkebunan. Foto: Ist
AGRICOM, WAJO – Untuk memastikan ketersediaan bahan baku terjamin, Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini fokus pada akselerasi produksi dan produktivitas tanaman perkebunan. Upaya ini melibatkan peningkatan pengelolaan budi daya perkebunan yang baik dan mitigasi melalui pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) pada komoditas perkebunan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa komoditas perkebunan telah terbukti memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian negara. Namun, mengingat dampak perubahan iklim dan beberapa kasus serangan OPT di beberapa wilayah, diperlukan upaya khusus untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan.
Baca juga : HIPMI Siap Dukung Penuh Program Mentan Untuk Perkuat Produksi Dan Hilirisasi Pertanian
“Perlu dilakukan penerapan praktek budi daya yang baik sesuai kebutuhan, pembuatan dan pemeliharaan embung untuk penyediaan air, pengelolaan tata air, penyiapan sarpras untuk antisipasi kebakaran lahan dan peningkatan SDM perkebunan,” ujar Andi Nur Alam Syah, Direktur Jenderal Perkebunan, dikutip Agricom dari laman kementan.
Lebih lanjut Andi Nur mengatakan, sebagai salah satu cara tingkatkan kesejahteraan atau pendapatan pekebun, perlu juga diperhatikan kegiatan penanganan pascapanen tanaman perkebunan yang baik, sehingga akan didapatkan mutu serta meminimalisir kehilangan hasil (susut) dari panen, yang pada akhirnya tentu akan meningkatkan nilai tambah hasil perkebunan.
Baca juga : Mentan Amran Sulaiman Menyerahkan Penghargaan Insan Pendukung Pengembangan Pertanian 2023
“Selain itu peremajaan tanaman perkebunan (replanting) merupakan program yang harus dilakukan untuk mengganti tanaman yang sudah tua, rusak dan tidak produktif lagi. Replanting sebagai upaya investasi jangka panjang demi menjaga eksistensi tanaman perkebunan kedepannya. Demi wujudkan itu, perlu didukung dengan penyediaan benih unggul yang berkualitas,” ujar Andi Nur. (A3)