AGRICOM, YOGYAKARTA – Dalam upaya menghasilkan kakao berkualitas unggul, Kelompok Tani Sedyo Makmur di Dusun Gojo, Desa Kedungpoh, Nglipar, Gunungkidul, semakin serius mengembangkan produksi pupuk kompos secara mandiri dengan pendampingan intensif dari Bengkel Bumi, sebuah organisasi yang berfokus pada pertanian organik dan berkelanjutan.
Pendampingan ini bertujuan meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi pupuk kompos yang telah dirintis kelompok tani tersebut. Harry Abdussalam dari Bengkel Bumi memberikan pelatihan teknis tentang teknik pengomposan modern, penggunaan bahan alami lokal, serta cara memaksimalkan kandungan nutrisi pupuk untuk mendukung pertumbuhan kakao.
Dalam sesi pendampingan, berbagai metode pengomposan inovatif diperkenalkan, disesuaikan dengan sumber daya lokal yang tersedia. Selain itu, para petani diberi pemahaman tentang pentingnya keseimbangan unsur hara dalam pupuk demi memastikan pertumbuhan tanaman kakao yang optimal.
BACA JUGA:
- Gubernur Sulteng Dorong Percepatan Investasi Kakao Bersama UGM dan Fuji Oil Jepang
- Mentan Amran Buka Kornas Penyuluh Pertanian, Tekankan Peran Kunci PPL dalam Ketahanan Pangan
- Puluhan Ribu Penyuluh Pertanian Ikrar Komitmen Kawal Swasembada Pangan
Ketua Kelompok Tani Sedyo Makmur, Sugiyono, menyambut positif kerja sama ini. "Kami sangat antusias dengan ilmu baru dari Bengkel Bumi. Dengan teknik yang lebih baik, kami optimistis kualitas pupuk dan hasil panen kakao kami akan meningkat," ujarnya, dikutip Agricom.id dari KBRN.
Sementara itu, Harry Abdussalam menilai Kelompok Tani Sedyo Makmur memiliki potensi besar dalam mengembangkan pertanian kakao organik. "Kami melihat semangat luar biasa dari para petani. Kami ingin mereka mampu memproduksi pupuk berkualitas secara mandiri, membangun sistem pertanian kakao yang berkelanjutan dan kompetitif," katanya.
Tak hanya untuk kebun kakao, ke depan diharapkan produksi pupuk ini juga dapat mendukung tanaman lain, memperkuat ketahanan pangan lokal.
Kolaborasi antara Kelompok Tani Sedyo Makmur dan Bengkel Bumi menjadi contoh sukses bagaimana sinergi antara petani dan ahli pertanian organik dapat melahirkan inovasi yang memperkuat produktivitas dan keberlanjutan pertanian. Langkah ini diharapkan bisa menginspirasi kelompok tani lain untuk memaksimalkan potensi lokal dengan praktik yang lebih ramah lingkungan. (A3)