Krisis Kelapa Parut Tekan Omzet Pedagang Kecil di Purwokerto


AGRICOM, PURWOKERTO — Kelangkaan kelapa tua di Pasar Manis Purwokerto berdampak serius terhadap omzet pedagang kecil. Hingga akhir April 2025, harga kelapa parut belum menunjukkan tanda-tanda penurunan, bahkan kini menembus Rp15.000 per butir. Situasi ini membuat banyak pedagang harus memutar otak untuk mempertahankan usahanya.

Eny Rahayuningsih, pedagang kelapa parut di Pasar Manis, mengungkapkan lonjakan harga kelapa terjadi sejak awal Ramadan dan terus berlanjut hingga sekarang. “Awalnya Rp8.000, lalu naik ke Rp12.000 saat Ramadan, dan sekarang Rp15.000 per butir,” ujar Eny, Dikutip Agricom.id dari KBRN, Senin (28/4/2025).

Ia menjelaskan, musim kemarau panjang dan tingginya permintaan air kelapa muda (degan) selama Ramadan membuat pasokan kelapa tua menjadi sangat terbatas. “Kelapa mudanya ada, tapi kelapa tuanya yang kosong. Ini berpengaruh banget ke dagangan kami,” tambahnya.

BACA JUGA: 

- Generasi Muda Ingin Langsung Kerja? Cek Link Pendaftaran Kelas Industri Kemenperin

- Tingkatkan Mutu Kakao, Kelompok Tani Sedyo Makmur Gandeng Bengkel Bumi Kembangkan Pupuk Kompos Mandiri

Akibat mahalnya bahan baku, Eny mencatat penurunan jumlah pembeli. Dari biasanya mampu menjual 150 butir kelapa parut per hari, kini hanya sekitar 100 butir. Kondisi ini berdampak langsung pada omzet harian, bahkan beberapa pedagang memilih berhenti berjualan sementara waktu.

Tak hanya pedagang kelapa, pelaku usaha kecil lainnya juga merasakan beban serupa. Uki, pedagang kantin yang mengandalkan kelapa parut untuk aneka makanan, mengaku kebingungan. “Kalau ikut naikin harga jual, pelanggan kabur. Tapi kalau tetap, kita sendiri yang tekor,” keluhnya.

Krisis ini menunjukkan bagaimana kelangkaan bahan baku sederhana seperti kelapa dapat membawa efek berantai pada ekonomi kecil di pasar tradisional. Para pedagang berharap pasokan kelapa tua segera normal agar harga bisa kembali terjangkau.

“Kalau harga degan turun, mudah-mudahan kelapa tua juga ada lagi. Kami berharap bisa jualan normal seperti biasa,” pungkas Eny. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP