AGRICOM, JAKARTA – Pemerintah menetapkan Harga Referensi (HR) biji kakao untuk periode Juni 2025 sebesar USD 9.591,52 per metrik ton (MT), mengalami kenaikan signifikan sebesar USD 1.207,77 atau 14,41 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan ini turut mendorong naiknya Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao menjadi USD 9.127/MT, meningkat USD 1.178 atau 14,82 persen dari Mei 2025.
Menurut Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim, “Peningkatan HR dan HPE tersebut dipicu oleh penurunan produksi kakao di negara-negara produsen utama di Afrika Barat, yang terdampak curah hujan tinggi sehingga memengaruhi hasil panen,” ujar Isy dikutip Agricom.id dari laman Kemendag, Minggu (1/6).
BACA JUGA: Harga Patokan Ekspor (HPE) Biji Kakao Periode Mei 2025 Naik 0,68 Persen
Meski harga mengalami lonjakan, besaran Bea Keluar (BK) untuk biji kakao tetap tidak berubah, yakni sebesar 15 persen. Ketentuan ini sesuai dengan Kolom 4 Lampiran Huruf B pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 38 Tahun 2024.
Di sisi lain, HPE untuk produk kulit pada Juni 2025 tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya. Namun, terdapat penyesuaian pada HPE produk kayu. Beberapa jenis kayu olahan mengalami kenaikan HPE, khususnya kayu dengan luas penampang 1.000–4.000 mm² dari jenis meranti dan rimba campuran, serta kayu dari hutan tanaman seperti pinus, jati putih, akasia, sengon, karet, balsa, dan kayu putih.
Sebaliknya, beberapa jenis kayu olahan mengalami penurunan HPE, antara lain kayu merbau berpenampang 1.000–4.000 mm² serta jenis sortimen dari eboni dan jati.
Seluruh ketentuan mengenai penetapan HPE biji kakao, produk kulit, dan produk kayu ini tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1483 Tahun 2025 tentang Harga Patokan Ekspor dan Harga Referensi atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar. (A3)