AGRICOM, JAKARTA — Pemerintah terus mendorong swasembada pangan nasional, tak terkecuali untuk komoditas gula konsumsi. Target swasembada gula pada 2025 menjadi salah satu prioritas utama, mengingat ketergantungan terhadap impor yang masih tinggi.
Untuk memperkuat sektor ini, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) bersama Tim Penilai Varietas (TPV) resmi melepas dua varietas unggul tebu dalam Sidang Pelepasan Varietas Tanaman Perkebunan pada Senin (16/6/2025).
Ketua TPV sekaligus Direktur Perbenihan Perkebunan, Ebi Rulianti, menjelaskan bahwa dua varietas yang dilepas telah melalui seleksi ketat dan berasal dari dua pihak pengusul. Varietas pertama, SGN 01, diusulkan oleh PT Sinergi Gula Nusantara (KSO Kebun Dhoho). Sementara varietas kedua, Panjalu 01, diusulkan oleh Pemerintah Kabupaten Kediri bekerja sama dengan BRIN dan BBPPTP Surabaya.
BACA JUGA:
- Wamentan Sudaryono Geber Alsintan di Ngawi, Panen Padi Nggak Pakai Lama!
- Kementan Imbau Petani Optimalkan Pupuk Subsidi Jelang Musim Tanam Kedua
"Pelepasan varietas ini merupakan langkah strategis dalam menyediakan pilihan benih unggul bagi petani. SGN 01 merupakan varietas masak tengah-lambat dengan potensi produktivitas tinggi. Sedangkan Panjalu 01 menjadi alternatif varietas masak lambat yang juga berproduktivitas tinggi," ujar Ebi, dikutip Agricom.id dari laman Ditjenbun.
Ia menambahkan, kehadiran varietas-varietas baru ini diharapkan dapat menjawab tantangan produktivitas dan keberlanjutan di sektor tebu nasional. “Kami berharap semakin banyak varietas unggul yang dilepas untuk memperkaya pilihan petani dan pelaku usaha,” tambahnya.
Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto, turut menyambut baik langkah ini. Ia menekankan bahwa pelepasan varietas tersebut merupakan bagian dari strategi jangka panjang dalam memperkuat sistem perbenihan nasional dan mendukung roadmap swasembada gula konsumsi pada 2028 serta pengembangan bioetanol berbasis tebu pada 2030, sesuai amanat Perpres No. 40 Tahun 2023.
“Dengan varietas unggul ini, petani memiliki akses terhadap benih yang berkualitas, adaptif terhadap perubahan iklim, dan sesuai kebutuhan industri,” jelas Heru.
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya pelepasan varietas baru ini sebagai tonggak pencapaian menuju swasembada gula nasional. “Kita ingin Indonesia berhenti bergantung pada impor gula. Ini bukan mimpi, tapi target realistis yang sedang kita wujudkan bersama,” tegasnya.
Mentan juga mengapresiasi kolaborasi antara pelaku usaha, lembaga riset, dan pemerintah yang telah menghasilkan inovasi varietas tebu unggul. Ia berharap varietas ini dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan produktivitas, daya saing, dan kesejahteraan petani secara berkelanjutan. (A3)